“Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang
yang setia, siapakah menemukannya?” Amsal 20:6. Dalam kehidupan sehari-hari
kita sering menemukan orang yang baik. Kita pun juga ingin berbuat baik kepada
sekitar kita. Kebaikan adalah suatu perbuatan yang bisa membantu orang sekitar
saat mereka memerlukan dan perbuatan baik itu bisa menyenangkan orang sekitar
kita. Semua orang mampu berbuat baik tetapi terkadang saat berbuat baik setiap
orang lupa untuk menutup celah. Setiap kita bisa berbuat baik tetapi kita tidak
melakukannya berdasarkan kebenaran. Misalnya ada seseorang pria yang berbuat
baik dan sering menolong seorang wanita yang sudah punya suami. Mungkin
kelihatan baik tetapi hal itu bisa membuat celah dan membuat hubungan suami
istri tersebut terganggu. Banyak hal di sekitar kita yang sering kita rasa bahwa
itu baik tetapi terkadang kita tidak mendasarinya dengan kebenaran. Hati-hati
saat menerima kebaikan yang ujung-ujungnya membawa jerat buat setiap kita.
Dalam Amsal 20:6, dikatakan bahwa “… tetapi orang
yang setia, siapakah menemukannya?” Hal ini berarti bahwa orang yang setia itu
jarang ditemukan. Kesetiaan adalah perbuatan kasih yang di dasari dengan
kebenaran. “….. Tolonglah kiranya, TUHAN, sebab orang saleh telah habis, telah
lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia.” Mazmur 12:1-2. Orang
setia sangat jarang, oleh karena itu orang setia sangat berharga karena kita
akan jarang menemukannya. Kesetiaan akan melahirkan iman. Ada tiga arti tentang
kesetiaan:
1. Orang yang setia berbicara tentang tangan
kanan / orang kepercayaan.
“Di samping itu kaucarilah dari seluruh
bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat
dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara
bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima
puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.” Keluaran 18:21. Ketika Tuhan memilih
dan mencari seseorang pasti kriteria orang yang di cari Tuhan adalah orang yang
bisa dipercaya. Hari-hari ini timbul krisis kepercayaan di bangsa ini. Begitu
juga dalam kehidupan keluarga, iblis lagi memakai dan menghancurkan kepercayaan
setiap kita ditengah-tengah keluarga kita. Iblis memakai segala jerat sehingga
kita menjadi suami-suami yang tidak bisa dipercaya, istri-istri yang tidak bisa
dipercaya dan juga anak-anak yang tidak bisa dipercaya. Jagalah hidup dan
jadilah orang yang bisa dipercaya baik di keluarga, di sekolah, di kantor dan
juga di gereja.
Untuk menjadi orang yang bisa dipercaya
kita harus dengar apa yang Tuhan katakan. Cara kita mendengar Firman Tuhan itu
menentukan hidup kita dan kepercayaan kita. Jadilah orang yang setia, orang
yang baik yang berbuat baik atas dasar kebenaran Firman Tuhan. Krisis kesetiaan
tim bulk arena setiap kita salah saat mendengar Firman Tuhan, kita hanya
mendengar tetapi tidak melakukannya. Berjaga-jagalah dan kenakan selengkap
senjata Allah dan gunakan pedang roh Firman Allah untuk melawan tipu muslihat
iblis.
2. Orang yang setia adalah orang yang teguh.
Orang yang setia adalah orang yang
kokoh, orang yang kuat. Untuk mengetahui apakah kita kuat dan kokoh maka kita
bisa melihat bagaimana keadaan kita saat ada proses dan badai datang. Orang
yang setia adalah orang yang kokoh dan kuat saat menghadapi badai hidup. “Yang
hatinya teguh Kau jagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.”
Yesaya 26:3. Hari-hari ini banyak hal yang membuat setiap kita tidak mampu
untuk berdiri teguh . Untuk tetap berdiri kuat kita harus menggunakan selengkap
senjata Allah dalam Efesus 6. Lawanlah setiap kekuatiran, ketakutan dan juga
intimidasi yang sering melemahkan iman kita. Terus kuat dan kokoh dalam
menghadapi badai hidup. Orang yang teguh bukan berarti orang yang bebas dari
masalah, proses atau badai hidup. Tetapi orang yang teguh adalah orang yang
kuat saat dan tetap kokoh berdiri saat badai itu datang. Terus pegang Firman
Tuhan karena Firman Tuhanlah kekuatan kita saat menghadapi badai.
3. Orang yang setia adalah orang yang tekun.
“Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah
orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan
mengeluarkan buah dalam ketekunan." Lukas 8:15. Ketekunan berasal dari
mendengar Firman Tuhan. Sebab segala sesuatu harus kembali kepada Firman Allah.
Ketekunan berbicara tentang melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Apapun
yang kita lakukan baik di perkerjaan, pelayanan, menuntut ilmu baiklah kita
melakukan dengan sungguh seperti kita melakukannya untuk Tuhan. Terus lakukan
segala sesuatu untuk Tuhan dan hiduplah sungguh-sungguh di dalam Tuhan.
Kebanyakan setiap kita tidak mampu untuk hidup sungguh-sungguh. Tidak
sungguh-sungguh dalam ibadah, tidak sungguh-sungguh dalam hal berdoa dan
lainnya. Orang yang tekun akan melakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Orang yang tekun akan diuji oleh Tuhan. “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah
bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu
menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji
menimbulkan pengharapan.” Roma 5:3-4. Janji Allah sungguh besar buat setiap
kita. Oleh sebab itu tekunlah untuk menerima janji itu. “Sebab kamu memerlukan
ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa
yang dijanjikan itu.” Ibrani 10:36.
Terus hidup setia di
dalam Tuhan karena saat kita tidak setia maka kita tidak akan masuk ke dalam
tanah perjanjian. “oleh sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku di
tengah-tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun
Zin, dan oleh sebab kamu tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang
Israel. Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak
boleh masuk ke sana, ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel."
Ulangan 32:51-52. Selain tidak masuk tanah perjanjian, saat kita tidak setia maka
hidup kita tidak tenteram. “Ingatlah akan firman yang Kaupesan kepada Musa,
hamba-Mu itu, yakni: Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di
antara bangsa-bangsa.” Nehemia 1:8. Oleh sebab itu jadilah orang yang setia,
orang yang bisa dipercaya, kokoh dan tekun sesuai dengan Firman Tuhan.
BalasHapusApakah seseorang itu dikatakan setia? Dapat terlihat oleh proses kehidupan dan perjalanan kehidupan seiring berjalannya waktu.SETIA NAMPAK DI AKHIR SEBUAH KEHIDUPAN.