“dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan
orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.” 2 Tesalonika 3:1-11.
Tidak semua orang punya iman dalam hidup ini. “Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat.” Ibrani 11:1. Ukuran hidup orang percaya diukur lewat iman yang mereka
miliki. Mujizat yang terjadi dalam hidup kita tidak lepas dari iman setiap
kita. Milikilah iman dalam hidup ini sehingga hidup kita menjadi teladan dan
tidak menjadi batu sandungan. Orang beriman selalu berusaha dalam hidupnya dan
tidak sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna karena keberadaan orang beriman
selalu berguna dan menjadi berkat buat orang lain. Orang beriman “pistis”
adalah orang yang bisa dipercaya. Apa yang sudah dipercayakan kepada setiap
kita, jaga kepercayaan itu.
Kata “pistis” ini sama seperti “piston” kendaraan.
Piston berada di dalam sebuah mesin, bergerak terus dan menimbulkan tenaga
sehingga ia bisa menggerakan sesuatu. Demikian juga halnya orang beriman, ia
ada untuk menjadi penggerak dalam kehidupannya dan kehidupan orang lain
disekitarnya. Piston akan terus bergerak walau setiap usahanya tidak dilihat
orang. Tetapi ia tetap teguh dan setia sehingga walau tidak dilihat tetapi
dampak yang ditimbulkan besar. Demikian halnya iman, saat hidup kita memiliki
iman seperti piston ini, apapun masalah dan badai hidup yang kita hadapi pasti
keberadaan kita tidak akan tergoyahkan dan keberadaan kita pasti bisa jadi
berkat buat sekitar.
“dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan
orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.” 2 Tesalonika 3:1-11.
Saat kita memiliki iman maka kita akan “terlepas dari para pengacau dan
orang-orang jahat”. “Kahina” berupaya lepas dari pengacau. Yang dimaksud
pengacau adalah orang yang membuat hidup kita berjalan tidak sesuai dengan
kebenaran Firman Tuhan. Baik itu orang lain atau bahkan diri kita sendiri yang
menjadi pengacau dalam hidup kita masing-masing. Saat kita punya iman maka kita
tidak dapat disimpangkan. “Atopos” karena saat hidup kita disimpangkan maka
makin hari kita akan makin rugi dan bahkan setiap kita rela menjual iman kita.
Jangan biarkan pengacau merusak hidup kita. Ada tiga hal yang dikatakan Firman
Tuhan tentang pengacau dan orang jahat.
1. Orang Yang Hidup Bermegah Diri
Yang dimaksud dengan orang jahat adalah
“poneros”. “Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua
kemegahan yang demikian adalah salah.” Yakobus 4:16. Orang jahat yang dimaksud
adalah orang yang suka bermegah diri. Tuhan tidak suka orang seperti itu,
karena orang yang congkak jahat di mata Tuhan. Tuhan kita tidak punya sifat
congkak. Hal ini dialami oleh Lucifer yang bermegah diri dan ingin menyamai
Tuhan. Karena ia bermegah diri maka Tuhan membuang Lucifer. Tinggi hati adalah
awal dari sebuah kejatuhan. Tetapi saat kita “barakh” berlutut maka akan ada
berkat yang datangnya dari Tuhan buat setiap kita. Berkat yang tak terkatakan
dan berkat yang tak pernah kita pikirkan. Seperti kisah Ayub yang berlutut sama
Tuhan saat proses datang, akhirnya ia diberkati dua kali lipat dari keadaan
sebelumnya. Begitu juga halnya dengan Daud yang selalu berlutut kepada tuhan
saat badai hidup datang.
Jangan menjadi orang yang bermegah diri
“poneros” karena saat kita hidup bermegah diri ada saat nya Tuhan sendiri yang
akan membuat setiap kita yang bermegah diri untuk berlutut kepada Tuhan dengan
teguran yang hebat.
“Orang yang baik mengeluarkan hal-hal
yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan
hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.” Matius 12:35. Orang
jahat ditentukan dari apa yang masuk dalam hidup kita. Karena apa yang masuk
dalam hidup kita itu yang mengisi perbendaharaan hati kita dan apa yang akan
kita ucapkan. Saat kita mengisi hidup kita dengan pengampunan maka yang keluar
adalah pengampunan. Saat kita mengisi Firman dalam hidup kita maka yang akan
keluar dalam hidup kita adalah Firman. Tetapi orang yang jahat adalah orang
yang suka menghina, suka mengeluarkan kutuk, caci maki dalam setiap perkataan
dalam hidupnya kepada orang yang tidak mampu. Jangan pernah menghina orang lain
karena kejadian setiap orang dahsyat dan ajaib.“dan pergunakanlah waktu yang
ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Efesus 5:16. Orang yang jahat adalah
orang yang tidak bisa menggunakan waktu dengan baik. Gunakanlah waktu yang ada
dengan baik. Siapapun kita sekarang gunakan waktu dengan baik untuk menjadi
berkat buat sekitar.
2. Orang Yang menghasilkan Buah Yang Busuk
Orang jahat yang dimaksud berikutnya
adalah “sapros”. “Sapros” memiliki arti membusuk yang berasal dari kata “sepo”
sudah busuk sebelumnya. “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah
yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.”
Matius 7:17. “Pohon yang tidak baik” disini memakai kata “sepo”. Saat suatu
pohon tidak baik dari semula maka buah yang dihasilkan akan tidak baik pula
“sapros” busuk. Untuk menjadi pohon yang baik kita harus dekat dengan Tuhan karena
Tuhan adalah sumber kehidupan buat setiap kita. Saat kita jauh dengan Tuhan
maka kita akan seperti pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang busuk
dan tidak berguna buat sekitar. Seperti halnya kisah 12 pengintai, 10 pengintai
membawa kabar yang tidak baik dan membuat yang lain ragu-ragu. Tetapi Kaleb dan
Yosua membawa kabar yang menyegarkan.
“Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!” Yakobus
5:2. Kekayaan pun bisa busuk dan dimakan ngengat saat kekayaan itu dihasilkan
dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan.
3. Orang Yang Hidupnya Menghambakan Kepada roh
Dunia
Selain “poneros” dan “sapros” orang
jahat yang dimaksud dalam 2 Tesalonika 3:2 adalah “ponos”. “Tetapi sekarang
sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah,
bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan
mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?” Galatia 4:9. Orang jahat yang
dimaksud dalam nats tersebut adalah orang yang hidupnya mengabdikan diri kepda
roh-roh dunia yang lemah dan miskin. Roh yang ada dalam diri kita lebih kuat
dari pada roh-roh dunia. Jangan menjadi orang yang jahat di mata Tuhan yang
mengabdi kepada roh dunia tapi terus fokus sama tuhan karena ada Roh Kudus yang
selalu menyertai dan menolong hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar