Rabu, 30 Juli 2014

Prinsip Bisnis Dari Kerajaan Surga



Kesempatan tidak datang dua kali dalam hidup kita. Oleh sebab itu, kita harus siap saat kesempatan itu datang. Allah mempercayakan kekayaan bangsa-bangsa kepada setiap kita. Kita harus siap dan bisa mengolahnya dengan baik karena kita adalah orang-orang kepercayaan Allah. Saat kita menerima Yesus dalam hidup kita. Ada dua hal yang Tuhan sediakan buat setiap kita.
A.      Divine Power (Kekuatan Ilahi)
“Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.” Ulangan 8:17-18. Ada kekuatan yang diberikan Tuhan kepada setiap kita untuk mengelolah kekayaan bangsa-bangsa. Menjadi kaya itu tidak dosa tetapi kalau hidup kita dikuasai kekayaan adalah dosa karena akar dari kejahatan adalah cinta uang. Saat diberkati berkelimpahan tetaplah cinta Tuhan.
B.      Divine Protection (Perlindungan Ilahi)
“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.” Wahyu 6:5 Berbicara tentang kegoncangan ekonomi yang akan melanda bangsa-bangsa. Kegoncangan akan terjadi agar tersisa yang tak tergoncangkan. “Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." Wahyu 6:6. Ada perlindungan dari Allah saat kita hidup di dalam Tuhan. Minyak bicara tentang pengurapan dan anggur berbicara tentang gereja Tuhan (Kita orang-orang yang percaya Yesus).
Saat hidup kita sesuai dengan Firman Tuhan maka Tuhan akan memberkati bisnis dan usaha kita sampai ke generasi berikutnya dan Tuhan telah berjanji saat kita pegang perintah Tuhan dan hidup dalam Tuhan maka anak cucu kita tidak akan meminta-minta. Ada 4 Prinsip Bisnis dari Kerajaan Surga.
1.       Prinsip Prioritas
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33. Berbicara mengenai perekonomian. Perekonomian adalah hal yang dicari bangsa-bangsa saat ini. Tetapi Tuhan mengajarkan carilah dahulu kerjaan surga dan kebenarannya maka semuanya akan diberikan kepada setiap kita. “Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” Matius 6:20. Tuhan tidak hanya mati di kayu salib untuk menebus dosa kita tetapi Tuhan juga memberi kelimpahan kepada setiap kita. Investasikan dahulu harta kita untuk pekerjaan Tuhan, baik perpuluhan atau yang lain. Karena saat kita melakukan bagian kita maka Tuhan akan melakukan bagian-Nya yaitu memberkati kita dan menyertai kita. Berkat Tuhan akan tercurah saat kita memiliki ‘obey’ penundukan diri yang total tanpa syarat (Ulangan 28:1-2).
Dalam Maleakhi 3:10 berbicara tentang prinsip prioritas dalam bisnis, yaitu mengembalikan perpuluhan. Saat kita mengembalikan perpuluhan ke rumah Tuhan maka ada proteksi dari Tuhan kepada harta kekayaan kita, “Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.” Malekahi 3:11. Perlindungan Tuhan bukan bicara soal uang yang kita kembalikan ke rumah Tuhan tetapi berbicara soal ketaatan kita melakukan perintah Tuhan. Perpuluhan juga berbicara tentang mendeklarasikan bahwa hidup kita tidak dikuasai oleh mammon.
“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” Amsal 3:9-10. Saat kita memuliakan Tuhan dengan harta kita maka lumbung-lumbung kita akan diisi Tuhan penuh.
2.       Prinsip Tabur Tuai
“Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." Kejadian 8:22. Itu adalah hukum yang berlaku di bumi. “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya…Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.” Galatia 6:7,9. Ada waktu menabur dan menuai. Jika kita menabur kebaikan kita akan menuai kebaikan, jika kita menabur doa kita akan menerima doa, jika kita menabur uang kita akan menerima uang. Saat kita menabur maka kita akan diberkati Tuhan sampai berlebih dan orang sekitar akan menikmati apa yang kita dapat dari Tuhan. Lukas 6:38.
“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” Amsal 11:24. Itulah Hukum yang berlaku di dalam Tuhan. Menyebar harta bukan berarti boros mengunakan uang tetapi kita harus smart menggunakan uang. Sebarlah harta dengan didasari kebenaran, menyebar harta tanpa kebenaran Firman Tuhan itu sama saja menggali lubang sendiri. Kalau kita menyerbar harta sesuai kebenaran Firman Tuhan maka harta kita tidak akan habis. “Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;” 2 Korintus 9:10.
3.       Prinsip Urapan
“It shall come to pass in that day [That] his burden will be taken away from your shoulder, And his yoke from your neck, And the yoke will be destroyed because of the anointing oil.” Yesaya 10:27 KJV. “Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap." Kitab Yesaya 10 berbicara tentang dominasi asyur kepada Isarel. Kuk berbicara tentang perbudakan, perbudakan hutang. Yang menghancurkan kuk adalah anointing , urapan. Kita perlu urapan Allah untuk berhasil dalam usaha kita. Saat ada urapan bukan sekedar keberhasilan biasa saja tetapi keberhasilan yang luar biasa.
4.       Prinsip Kerja
Kita akan belajar dari semut untuk mencapai keberhasilan bisnis dan usaha. Ada 4 hal yang bisa kita pelajari dari semut ‘ANTS’. A=Attitude of initiative (semut tidak perlu diperintah untuk memulai pekerjaannya), N=Nature of Integrity (Semut bekerja denganm setia dan penuh integritas, tidak perlu pengawas untuk memastikan semua pekerjaannya dengan baik), T=Thirst for Industry (Semut akan bekerja keras dan akan segera membangun rumahnya kembali jika runtuh), S=source of Insight (Semut akan menyimpan makanan pada musim panas).  “Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.” Amsal 12:27. Kerjakan apa yang bisa dikerjakan sekarang jangan menunggu hari esok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar