“Aku berdoa,
supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa
lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat
mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa,
supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” Efesus 3:18-19.
Sudahkah kita mengalami kepenuhan Allah di dalam kehidupan kita? Rasul Paulus
berkata, “Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,” Efesus 3:14. Kata itu
sebabnya menandakan ada suatu alasan yang kuat sehingga Rasul Paulus memberikan
nasehat kepada jemaat di Efesus. “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita
sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi
anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,” Efesus 1:4-5. Rasul Paulus
tahu bahwa setiap kita orang percaya telah ditentukan Allah dari semula untuk
hidup kudus dan tak bercacat dan bercela. “Sebab di dalam Dia dan oleh
darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan
kasih karunia-Nya, … Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada
kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari
semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus” Efesus 1:7,9. Rasul Paulus
menasehatkan baha di dalam Yesus kita ditentukan untuk mengetahui suatu rahasia
kerelaan yang besar untuk umat manusia dan tidak semua orang mengetahui hal
ini.
” yaitu
rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi
yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Kepada mereka Allah mau
memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa
lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan
akan kemuliaan!” Kolose 1:26-27. Rahasia itu adalah bahwa Yesus ada
ditengah-tengah kita. Hal ini bersifat rahasia karena hanya beberapa orang yang
tahu dan menerima rahasia ini. Rasul Paulus menasehatkan agar orang percaya
semakin kuat iman percaya kita kepada Yesus. Tiga hal yang menjadi pokok doa
Paulus kepada jemaat di efesus adalah:
1. Berakar serta berdasar di
dalam kasih.
“Aku berdoa
supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh
Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan
kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” Efesus 3:16-17. Ketika Yesus
berdiam di dalam hati kita maka hidup kita akan berakar di dalam kasih. Kata
berakar dan berdasar biasanya berbicara tentang tanaman dan sebuah bangunan.
Keduanya tidak terlihat tetapi menentukan kekokohan suatu tanaman atau
bangunan. Saat Yesus ada di dalam hati kita apapun yang kita kerjakan harus
berdasarkan kasih. Sebab inti pemberitaan firman Tuhan adalah kasih. Dasar
Allah mengerjakan segala sesuatu adalah kasih. Yesus datang ke dalam dunia
hanya karena satu alasan yaitu Kasih. Oleh sebab itu Paulus menasehatkan kita
agar berakar dan berdasar dalam kasih. Kasih seperti apakah yang dimaksud
Paulus, Kasih Agape yang harus kita miliki. Kasih yang tulus tanpa menuntut
suatu imbalan. Berakarlah dan berdasarlah di dalam kasih Allah.
2. Memahami, betapa lebarnya
dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus.
“Aku berdoa,
supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya
dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal
kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan…” Efesus 3:18-19a. Kasih
Allah melampaui segala pengetahuan kita. Kasih Bapa tidak terukur dan hanya
bisa dimengerti oleh orang-orang kudus. “Sekalipun aku dapat berkata-kata
dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki
iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai
kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu
yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” 1 Korintus
13:1-3. Sekalipun kita mengerti berbagai bahasa dan berbagai karunia tetapi
jika kita tidak memiliki kasih semuanya tidak ada gunanya. Oleh sebab itu
dasari segala sesuatu dengan kasih. Kasih berbicara sifat Allah yang tinggal di
dalam kehidupan kita. Biarlah kita mengenal kasih Allah dan membagikan kasih
itu ke sesame kita.
3. Dipenuhi di dalam seluruh
kepenuhan Allah.
“… Aku berdoa,
supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” Efesus 3:19b. Kepenuhan
Allah berbicara tentang kasih Allah yang memenuhi hidup kita. Ciri yang paling
nyata seseorang dipenuhi oleh Allah adalah penuh kasih. “Siapakah yang akan
memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut
sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh
Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup,
baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang,
maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di
bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari
kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 8:35-39.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar