“Maka
teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku." Yohanes 2:17. Yesus mengajarkan bahwa bait Allah
adalah tempat yang kudus. Jaga kekudusan bait Allah, baik bait Allah secara
fisik maupun setiap kita yang merupakan bait Allahnya Tuhan. “Janganlah kita
menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh
beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat
melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Ibrani 10:25. Hari-hari ini
dunia semakin jahat, oleh sebab itu jangan menjauhkan diri kita dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita. Sebab setiap ibadah mengandung janji dari
Tuhan.
Untuk
apa kita beribada? “Beribadahlah kepada
TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Ketahuilah,
bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita,
umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya
dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah
kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk
selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.” Mazmur 100:2-5. Kita
beribadah untuk mengucap syukur buat segala kebaikan Tuhan yang diberikan buat
setiap kita. Mazmur mengatakan datanglah beribadah dengan sorak sorai, karena
apapun yang kita alami ingatlah ada kemenangan yang Tuhan berikan buat setiap
kita di dalam setiap permasalahan kita. Bersoraklah dan pujilah Tuhan dalam
setiap ibadah-ibadah kita. Apa saja yang harus kita lakukan dan berikan buat
Tuhan saat ibadah? Persembahkan hati dan seluruh kehidupan kita di hadapan
Tuhan saat kita datang beribadah. Apa yang Yesus mau dalam setiap ibadah kita?
1. Korban
Kisah
dalam Yohanes 2:13-25, Yesus melihat ada korban yang tidak berkenan yang mereka
berikan kepada Tuhan. “Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu,
kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.” Yohanes
2:14. Yesus marah karena ada tengkulak-tengkulak di bait suci. Mereka tidak
menyediakan korban yang terbaik tetapi mereka membeli dari pedagang yang
mengejar suap dan untung. Begitu juga di dalam ibadah kita, Tuhan menginginkan
korban yang terbaik dari hidup kita. Korban tidak dinilai dari besarnya nominal
tetapi yang Tuhan lihat adalah hati. Yesus menghargai korban yang kita beri
dengan ketulusan hati.
2. Pelayanan
Gereja
ada karena ada sebuah pelayaan. “"Siapa di antara kamu yang mempunyai
seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata
kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah
sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah
pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah
itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu,
karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian
jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan
kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna;
kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." Lukas 17:7-10. Yesus
mau setiap kita untuk melayani karena Tuhan Yesus datang bukan untuk dilayani
tetapi melayani. Setiap kita pasti punya panggilan yang berbeda-beda dalam
melayani. Oleh sebab itu, layanilah Tuhan sesuai dengan panggilan kita. Tuhan
tidak mencari orang yang hebat tetapi yang Tuhan cari adalah orang-orang yang
mau melayani, baik melayani Tuhan maupun melayani sesame manusia.
3. Jiwa-Jiwa
Mari
kita berlomba-lomba untuk mencari jiwa. Karena Yesus mau kita memenangkan jiwa.
Bukan berapa banyak harta kekayaan yang akan Tuhan Tanya saat bertemu dengan
kita nanti, tetapi berapa banyak jiwa yang kita ajak untuk mengenal Yesus
itulah yang akan Tuhan Tanya. Cinta rumah Tuhan berarti kita cinta dan giat
mencari jiwa-jiwa untuk datang beribadah kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar