Kamis, 29 Desember 2016

Cinta Rumah Tuhan

“Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Yohanes 2:17. Yesus mengajarkan bahwa bait Allah adalah tempat yang kudus. Jaga kekudusan bait Allah, baik bait Allah secara fisik maupun setiap kita yang merupakan bait Allahnya Tuhan. “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Ibrani 10:25. Hari-hari ini dunia semakin jahat, oleh sebab itu jangan menjauhkan diri kita dari pertemuan-pertemuan ibadah kita. Sebab setiap ibadah mengandung janji dari Tuhan.
Untuk apa kita beribada?  “Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.” Mazmur 100:2-5. Kita beribadah untuk mengucap syukur buat segala kebaikan Tuhan yang diberikan buat setiap kita. Mazmur mengatakan datanglah beribadah dengan sorak sorai, karena apapun yang kita alami ingatlah ada kemenangan yang Tuhan berikan buat setiap kita di dalam setiap permasalahan kita. Bersoraklah dan pujilah Tuhan dalam setiap ibadah-ibadah kita. Apa saja yang harus kita lakukan dan berikan buat Tuhan saat ibadah? Persembahkan hati dan seluruh kehidupan kita di hadapan Tuhan saat kita datang beribadah. Apa yang Yesus mau dalam setiap ibadah kita?
1.      Korban
Kisah dalam Yohanes 2:13-25, Yesus melihat ada korban yang tidak berkenan yang mereka berikan kepada Tuhan. “Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.” Yohanes 2:14. Yesus marah karena ada tengkulak-tengkulak di bait suci. Mereka tidak menyediakan korban yang terbaik tetapi mereka membeli dari pedagang yang mengejar suap dan untung. Begitu juga di dalam ibadah kita, Tuhan menginginkan korban yang terbaik dari hidup kita. Korban tidak dinilai dari besarnya nominal tetapi yang Tuhan lihat adalah hati. Yesus menghargai korban yang kita beri dengan ketulusan hati.
2.      Pelayanan
Gereja ada karena ada sebuah pelayaan. “"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." Lukas 17:7-10. Yesus mau setiap kita untuk melayani karena Tuhan Yesus datang bukan untuk dilayani tetapi melayani. Setiap kita pasti punya panggilan yang berbeda-beda dalam melayani. Oleh sebab itu, layanilah Tuhan sesuai dengan panggilan kita. Tuhan tidak mencari orang yang hebat tetapi yang Tuhan cari adalah orang-orang yang mau melayani, baik melayani Tuhan maupun melayani sesame manusia.
3.      Jiwa-Jiwa
Mari kita berlomba-lomba untuk mencari jiwa. Karena Yesus mau kita memenangkan jiwa. Bukan berapa banyak harta kekayaan yang akan Tuhan Tanya saat bertemu dengan kita nanti, tetapi berapa banyak jiwa yang kita ajak untuk mengenal Yesus itulah yang akan Tuhan Tanya. Cinta rumah Tuhan berarti kita cinta dan giat mencari jiwa-jiwa untuk datang beribadah kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar