Kamis, 29 Desember 2016

Berjiwa Besar Disertai Berkat yang Besar



“Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” Kejadian 26:12-13. Ishak adalah seorang yang mempunyai jiwa besar. Semakin hari rencana Allah semakin sempurna di dalam kehidupan Ishak.
“Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” Kejadian 26:13. Kata orang itu memakai kata ais yang memiliki arti seorang pejuang. Seorang yang berjiwa besar adalah orang yang memiliki mental pejuang. Seorang pejuang adalah mereka yang berani berkorban untuk orang-orang yang dipimpinnya. Banyak hinaan yang diterima oleh Ishak, tapi seorang pejuang adalah mereka yang tidak takut untuk dihina. Seorang pejuang biasanya memiliki iman yang besar. “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ibrani 12:2. Miliki iman yang benar kepada Tuhan. Orang yang beriman pasti selalu melakukan sesuatu dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Saat mata kita tertuju kepada Yesus maka Ia akan menuntun kita dan menjamin kehidupan setiap kita.
Orang yang punya iman adalah orang yang tidak terkalahkan. Orang yang mempunyai iman akan menuju kesempurnaan hari lepas hari. Iman berbeda dengan keinginan dan cita-cita, keinginan adalah sesuatu yang kita ingin miliki dan nanti-nantikan, cita-cita adalah sesuatu yang kita harapkan terjadi di depan dan berhubungan dengan kita, tetapi iman adalah sesuatu yang bisa kita buktikan. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1. Apapun yang kita lakukan dan hanya untuk keinginan kita maka tidak akan ada jaminan penyertaan yang Tuhan berikan, tetapi saat kita memiliki iman dan melakukan segala sesuatu dengan mata tertuju kepada Yesus maka jaminan penyertaan itu akan Tuhan berikan buat kita.
Setiap anak yang lahir tidak bisa memilih siapa orang tua mereka, setiap anak yang lahir harus terus belajar hari lepas hari agar semakin disempurnakan. Demikian juga Ishak, Ishak lahir untuk menyempurnakan generasi sebelumnya. Ishak lahir ditengah-tengah keluarga yang diberkati Tuhan oleh sebab itu ia harus terus menyempurnakan agar berkat itu turun juga ke generasi berikutnya. Saat dikorbankan Abraham, Ishak tidak pernah berbantah meskipun banyak alasan untuk Ishak tidak mau dikorbankan. Tetapi ia diam karena Ishak punya jiwa yang besar. Orang yang punya jiwa besar pasti berkat Tuhan akan turun di dalam kehidupannya.
“Segala sumur, yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun dengan tanah. …  Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.” Kejadian 26:15, 18. Ishak tahu sebagai anak ia ada untuk menyempurnakan generasi sebelumnya. Ishak tahu kemuliaan Abraham tidak boleh hilang meskipun ia melihat banyak kekurangan Abraham.
“Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: "Air ini kepunyaan kami." Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.” Kejadian 26:20. Ishak menggali lagi sumur-sumur Abraham, ayahnya. Ishak menggali sumur Esek, meskipun terjadi pertentangan para gembala Gerar dan para Gembala Ishak, ia tetap menggali sumur itu. Perselisihan terjadi karena pemahaman yang salah. Ishak bisa mengatasi perselisihan itu dan terus menggali sumur bapanya. “Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.” Kejadian 26:21. Disumur keduapun tetap terjadi pertentangan. Miliki pikiran Allah dalam kehiupan kita agar pertentangan itu bisa dikurangi. “tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." Yeremia 29:4. Pertentangan tidak akan terjadi saat kita megenal Allah kita, pikirkanlah perkara di atas dan milikilah pikiran Allah. Terus perbaruhi pikiran kita agar tidak terjadi pertentangan. Pikiran kita harus mengalami metanoya. Sebab orang yang bertobat adalah orang yang bisa berbalik dan orang yang tidak memahami sesuatu sebatas pikirannya saja. Seperti Ishak meskipun ia tidak paham saat dikorbankan ia tidak pernah berbantah dengan bapanya. “Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini." Kejadian 26:22. Orang yang bisa mengatasi perselisihan akan membawa kedamaian buat sekitarnya. Saat Ishak menggali sumur yang ketiga sudah tidak terjadi pertengkaran oleh sebab itu ia menamai sumur itu Rehobot. “Lalu pada malam itu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Akulah Allah ayahmu Abraham; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; Aku akan memberkati engkau dan membuat banyak keturunanmu karena Abraham, hamba-Ku itu." Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ. … Lalu dinamainyalah sumur itu Syeba. Sebab itu nama kota itu adalah Bersyeba, sampai sekarang.” Kejadian 26:24,25,33. Syeba memiliki arti sebuah sumpah. Sumpah ada untuk meniadakan perbantahan. APa yang sudah Allah sumpahkan kepada Ishak tidak bisa dibantah oleh siapapun. Saat Allah bersumpah untuk memberkati hidup kita maka tidak ada orang yang bisa menghalanginya, oleh sebab itu milikilah jiwa yang besar di dalam kehidupan kita. Sebab seseorag yang memiliki jiwa yang besar akan disertai dengan berkat yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar