Rabu, 23 November 2016

Belajar dari Habakuk



“Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.” Habakuk 2:1. Fenomena-fenomena yang terjadi hari-hari ini sering membuat kita bertanya-tanya masih adakah Tuhan hari-hari ini. Seakan-akan Allah tidak ada dan tidak memihak setiap perkara kita. Seperti halnya kitab Habakuk, kitab ini hanya terdiri dari tiga pasal tetapi apa yang Habakuk tulis terjadi hari-hari ini. Di pasal yang pertama seolah-olah Allah tidak ada dipihaknya, pasal kedua proses mulai terjadi dalam kehidupan Habakuk dan pasal ketiga menceritakan tentang respon hati Habakuk. “Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.” Habakuk 2:2. Apa yang kita alami hari-hari ini itu juga yang Habakuk alami da ia tuliskan di dalam Kitabnya. Apa yang Habakuk lakukan saat proses dan pergumulan terjadi?
1.      Mencari Tuhan dengan Segenap Hatinya
“Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.” Habakuk 2:1. Apapun yang terjadi hari-hari ini, seolah-olah kita ditekan, seolah-olah apa yang terjadi tidak adil, teruslah hidp di dalam kasih dan tetap carilah Tuhan. Carilah Tuhan dengan sungguh-sungguh dan berdoalah kepadaNya. Apapu yang terjadi percayalah masih ada Tuhan dipihak kita.
2.      Tidak Beranjak dan Tetap Berdiri
“Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, …” Habakuk 2:1. Habakuk tidak beranjak dan tetap berdiri di hadapan Tuhan apapun masalah yang terjadi. Seberat apapun yang ia alami Habakuk memiliki iman yang kuat seperti sauh. Imannya tidak tergoyahkan oleh masalah dan pergumulan yang ia hadapi. Begitu juga dengan setiap kita, tetaplah berdiri dan jangan beranjak dari Tuhan apapun yang kita alami hari-hari ini. Miliki iman yang kuat di dalam Tuhan.
3.      Menantikan Jawaban Tuhan
“ … aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.” Habakuk 2:1. Terus nantikan jawaban Tuhan seperti Habakuk. Saat Habakuk menantikan jawaban Tuhan, Tuhan memperlihatkan penglihatan-penglihatan kepada Habakuk dalapat diprm Habakuk pasal ketiga. “TUHAN, telah kudengar kabar tentang Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih sayang! … Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak-Nya.” Habakuk 3:2,5. Habakuk melihat penyakit –penyakit akan Tuhan berikan, demikian juga yang terjadi hari-hari ini. Tidak hanya penyakit bencana dan fenomena-fenomena alam terjadi dimana-mana. “Ia berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad. … Ia berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad. … melihat Engkau, gunung-gunung gemetar, air bah menderu lalu, samudera raya memperdengarkan suaranya dan mengangkat tangannya.” Habakuk 3:6-10. Gempa bumi, tsunami dan berbagai macam bencana terjadi, bahkan banjir terjadi dimana-mana karena cuaca tidak dapat diprediksikan hari-hari ini. Apapun yang terjadi tetaplah nantikan Tuhan.
4.      Menjaga Hati, Menjaga Sikap dan Menjaga Respon
“Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya." Habakuk 2:4-5. Apapun yang terjadi hari-hari ini jangan mengandalkan kekuatan kita. Mari kita periksa kembali dimana kita menaruh harapan dan kekuatan kita, pada kekayaan, kepintaran, kedudukan atau kah kita menaruh harapan dan kekuatan kita kepada Tuhan? Terus jadikan Tuhan kekuatan kita. Jaga hati kita saat masalah datang dan jangan menyalahkan Tuhan. Jaga sikap kita saat masalah dan pergumulan datang dan jangan sampai kita salah respon. Jangan salah merespon saat masalah datang tetapi teruslah bersukacita.
Apapun kesusahan yang terjadi, Habakuk tetap berfokus kepada Tuhan. “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” Habakuk 3:17-19. Habakuk tetap memilih untuk bersorak sorai sebab ia tahu Tuhanlah yang menjadi kekuatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar