“Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan
berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan
difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.”
Habakuk 2:1. Fenomena-fenomena
yang terjadi hari-hari ini sering membuat kita bertanya-tanya masih adakah
Tuhan hari-hari ini. Seakan-akan Allah tidak ada dan tidak memihak setiap
perkara kita. Seperti halnya kitab Habakuk, kitab ini hanya terdiri dari tiga
pasal tetapi apa yang Habakuk tulis terjadi hari-hari ini. Di pasal yang
pertama seolah-olah Allah tidak ada dipihaknya, pasal kedua proses mulai
terjadi dalam kehidupan Habakuk dan pasal ketiga menceritakan tentang respon
hati Habakuk. “Lalu TUHAN menjawab
aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada
loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.” Habakuk 2:2. Apa yang kita
alami hari-hari ini itu juga yang Habakuk alami da ia tuliskan di dalam
Kitabnya. Apa yang Habakuk lakukan saat proses dan pergumulan terjadi?
1.
Mencari
Tuhan dengan Segenap Hatinya
“Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan
berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan
difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.” Habakuk
2:1. Apapun yang terjadi hari-hari ini, seolah-olah kita ditekan, seolah-olah
apa yang terjadi tidak adil, teruslah hidp di dalam kasih dan tetap carilah
Tuhan. Carilah Tuhan dengan sungguh-sungguh dan berdoalah kepadaNya. Apapu yang
terjadi percayalah masih ada Tuhan dipihak kita.
2.
Tidak
Beranjak dan Tetap Berdiri
“Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan
berdiri tegak di menara, …” Habakuk 2:1. Habakuk tidak beranjak dan tetap
berdiri di hadapan Tuhan apapun masalah yang terjadi. Seberat apapun yang ia
alami Habakuk memiliki iman yang kuat seperti sauh. Imannya tidak tergoyahkan
oleh masalah dan pergumulan yang ia hadapi. Begitu juga dengan setiap kita,
tetaplah berdiri dan jangan beranjak dari Tuhan apapun yang kita alami
hari-hari ini. Miliki iman yang kuat di dalam Tuhan.
3.
Menantikan
Jawaban Tuhan
“ … aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan
difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.”
Habakuk 2:1. Terus nantikan jawaban Tuhan seperti Habakuk. Saat Habakuk menantikan
jawaban Tuhan, Tuhan memperlihatkan penglihatan-penglihatan kepada Habakuk
dalapat diprm Habakuk pasal ketiga. “TUHAN, telah kudengar kabar tentang
Engkau, dan pekerjaan-Mu, ya TUHAN, kutakuti! Hidupkanlah itu dalam lintasan
tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih
sayang! … Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti
jejak-Nya.” Habakuk 3:2,5. Habakuk melihat penyakit –penyakit akan Tuhan
berikan, demikian juga yang terjadi hari-hari ini. Tidak hanya penyakit bencana
dan fenomena-fenomena alam terjadi dimana-mana. “Ia berdiri, maka bumi
dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya
melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah
bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad. … Ia
berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka
bangsa-bangsa dibuat-Nya melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak
purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya
berabad-abad. … melihat Engkau, gunung-gunung gemetar, air bah menderu lalu,
samudera raya memperdengarkan suaranya dan mengangkat tangannya.” Habakuk
3:6-10. Gempa bumi, tsunami dan berbagai macam bencana terjadi, bahkan banjir
terjadi dimana-mana karena cuaca tidak dapat diprediksikan hari-hari ini.
Apapun yang terjadi tetaplah nantikan Tuhan.
4.
Menjaga
Hati, Menjaga Sikap dan Menjaga Respon
“Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada,
tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia
mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti
maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya."
Habakuk 2:4-5. Apapun yang terjadi hari-hari ini jangan mengandalkan kekuatan
kita. Mari kita periksa kembali dimana kita menaruh harapan dan kekuatan kita,
pada kekayaan, kepintaran, kedudukan atau kah kita menaruh harapan dan kekuatan
kita kepada Tuhan? Terus jadikan Tuhan kekuatan kita. Jaga hati kita saat
masalah datang dan jangan menyalahkan Tuhan. Jaga sikap kita saat masalah dan
pergumulan datang dan jangan sampai kita salah respon. Jangan salah merespon
saat masalah datang tetapi teruslah bersukacita.
Apapun kesusahan yang terjadi, Habakuk tetap
berfokus kepada Tuhan. “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak
berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak
menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada
lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN,
beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku:
Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.”
Habakuk 3:17-19. Habakuk tetap memilih untuk bersorak sorai sebab ia tahu
Tuhanlah yang menjadi kekuatannya.