Tuhan menginginkan setiap kita untuk menjadi
generasi yang kuat. Untuk menjadi generasi yang kuat diperlukan keberanian
untuk menerima sesuatu dari generasi sebelumnya dan kesanggupan untuk
meneruskannya. Seperti kisah Ishak, ia sanggup menerima sesuatu dari Abraham
dan sanggup meneruskannya ke generasi berikutnya. Akhirnya Ishak pun diberkati
Tuhan, kian lama ia kian kaya dan bahkan menjadi sangat kaya. Tuhan akan
memberikan setiap kita kelimpahan (Perisos). Kita diberkati sampai kita tidak
butuh lagi. Berkat dari tuhan akan terus melimpah dalam hidup kita seperti
kisah Petrus yang mendapat banyak ikan dan akhirnya ia tidak butuh lagi dan
kemudian memanggil yang lainnya untuk menikmati berkat itu. Untuk menjadi
generasi yang kuat ada tiga hal yang bisa kita pelajari dari kisah Ishak di
negeri orang Filistin.
1. Memiliki Hati Seorang Pejuang
“Maka timbullah kelaparan di negeri itu.
--Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham.
Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.”
Kejadian 26:1. Saat itu terjadi kelaparan di negeri orang Filistin. Tetapi Ishak
kian lama kian kaya. “Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya,
sehingga ia menjadi sangat kaya.” Kejadian 26:13. Dalam bahasa Ibrani “Dan
orang itu” menggunakan kata “Is”. Orang Semacam apakah yang diberkati Tuhan
secara melimpah. Is berbicara tentang seorang pejuang yang menginginkan sesuatu
yang terbaik untuk orang-orang yang dilindungi dan dijaganya. Dari awal
penciptaan kita diciptakan memiliki hati seorang pejuang. Mengapa kita harus
berjuang karena kita diciptakan untuk menjadi seorang juara. Tuhan tidak pernah
menciptakan manusia dengan mental pecundang tetapi mental juara. Dalam kejadian
manusia kita ada karena satu sel sperma yang berhasil mengalahkan tiga ratus juta
sel sperma yang lain. Dari awal kita diciptakan untuk menjadi juara. Jangan
pernah memperkecil kapasitas setiap kita.
Kata “Is” ini di ambil dari Yesaya 53:3,
“Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap
dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.” Seorang pejuang harus tahan
dalam hinaan, kesengsaraan dan kesakitan. Miliki mental yang kuat saat
orang-orang menghina kita karena kita melakukan kebenaran. Orang yang kuat
tidak dilihat saat ia bersama-sama tetapi saat ia sendirin dan siapa yang ia
andalkan. Mungkin sekitar kita menghina kita bahkan meninggalkan setiap kita, tetapi
tetap kuat dan berjuang karena ada Tuhan bersama kita. Dari semula kita sudah
ditetapkan untuk menjadi juara oleh sebab itu jangan lari dari masalah dan
pergumulan hidup. Terus berjuan dan jadilah generasi yang kuat. Generasi yang
kuat tidak mengenal kata menyerah.
2. Hidup Terus Menjadi Sumber Berkat
“Dan
orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat
kaya.” Kejadian 26:13. Kata “menjadi kaya” dalam bahasa Ibraninya memakai kata “Gadal”
yang artinya sama dengan kata “Dusbastakos” sesuatu keayaan yang tidak dapat
dipikul. Kekayaan apakah yang tidak dapat dipikul? Semua kekayaan bisa dipikul,
tetapi kekayaan apakah yang dimaksud dalam kisah ini? “Aku akan membuat engkau
menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur;
dan engkau akan menjadi berkat.” Kejadian 12:2. Dubastakos berbicara tentang
hasil karya, keteladanan, nama baik. Itu semua adalah kekayaan yang tidak bisa
kita bawa dan akan menjadi kenangan saat kita sudah di panggil Tuhan. Yang
menjadi renungan kita adalah apakah hidup kita memiliki nama baik dimata orang
atau malah hidup kita menjadi batu sandungan buat orang sekitar kita. Mental
juara menghasilkan nama besar.
“Kian kaya” dalam bahasa Ibraninya
memakai kata “Halaq” yang artinya mengalir, bergerak maju dan Semakin hari
semakin besar dan hebat. “Dibuka-Nya gunung batu, maka terpancarlah air, lalu
mengalir di padang-padang kering seperti sungai;” Mazmur 105:41. Saat kita
diberkati Tuhan, memiliki teladan, memiliki nama baik maka hidup kita akan
menjadi “Halaq”, seperti bola es yang jatuh dari gunung es, semakin ke bawah
bola itu akan menjadi semakin besar. Begitu juga berkat yang akan kita terima
dari Tuhan. Oleh sebab itu dibutuhkan jiwa yang besar untuk menerima berkat
yang besar dari Tuhan. Saat kita memiliki jiwa yang besar maka kita akan
menjadi generasi yang kuat.
3. Harus Siap Menerima Sesuatu Yang Besar
“Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian
lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya.” Kejadian 26:13. Kata “sangat
kaya” dalam bahasa Ibraninya memakai kata “maot” yang memiliki arti dengan
sendirinya akan berlipat ganda. Suatu berkat yang tidak bisa dibendung lagi. Hal
ini berbicara mengenai hal menabur. Saat seseorang menabur maka saat orang itu
terlelap pun benih yang ditabur itu akan terus tumbuh dan berbuah. “Maka
menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil
seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.” Kejadian 26:12. Kian lama Ishak
kian kaya dan menjadi sangat kaya salah satunya karena ia suka menabur. Saat
diberkati Tuhan Ishak tahu bahwa ia diberkati Tuhan untuk menjadi saluran
berkatnya Tuhan. Dan saat Ishak diberkati Tuhan dengan melimpah ia tidak lupa
melakukan “Barakh” berlutut dan bersyukur buat setiap kebaikan Tuhan. disaat
kita diberkati Tuhan kita harus berlutut dan kita tahu semua itu Tuhan yang
beri bukan karena usaha kita sendiri. Jangan pernah membusungkan dada saat
Tuhan sudah memberkati hidup setiap kita karena disaat kita membusungkan dada
itu adalah awal dari kehancuran kita.