Selasa, 05 April 2016

Hidup yang Berfokuskan Kristus



Supaya kita semakin sempurna dan serupa dengan Yesus Kristus, tidak hanya kita percaya dan punya iman kepada Yesus tetapi hidup kita harus berfokus kepada Yesus Kristus. Saat hidup kita tidak terfokus dengan Kristus maka sampai kapan pun kita tidak bisa sama seperti Yesus. Rasul Paulus yang sebelumnya adalah Saulus penganiaya jemaat, saat bertemu dengan Yesus hidupnya berubah menjadi pembangun jemaat. Rasul Paulus berubah saat ia bertemu dengan Yesus di jalan menuju Damsyik. Apa yang bisa kita teladani dari perubahan hidup Rasul Paulus untuk kehidupan kita sekarang?
1.       Mengenal Kristus
“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,” Filipi 3:8-10. Pengenalan Paulus akan Tuhan membuat ia mengalami perubahan. Paulus bertobat saat bertemu dengan Yesus. Pertobatan bukan berarti kita mengurangi dosa, tetapi pertobatan berbicara hidup yang meninggalkan dosa dan mengalami perubahan. Pertobatan memiliki empat unsur penting di dalamnya. Menyadari kalau jalan hidup yang kita tempuh salah, berhenti berbuat dosa, berbalik kearah Kristus, dan terakhir berjalan kearah Kristus sampai akhirnya setiap kita menjadi serupa dengan Kristus.
Kita tidak bisa jadi saksi Kristus jika setiap kita tidak hidup berfokus kepada Kristus. Tahun ini Tuhan lagi berbicara tentang tuaian. Tidak mungkin orang bisa percaya dengan Yesus saat hidup kita tidak mengalami perubahan. Suka tidak suka untuk menjadi orang Kristen yang bisa menjangkau jiwa dan menuai tuaian adalah dengan perubahan hidup kita. Kalau dahulu kita melihat bahwa karir, kedudukan, nama baik yang selalu kita kejar, semua itu tidak ada bandingannya saat kita mengenal Yesus Kristus di dalam hidup kita. Saat hidup kita mengarah ke Kristus maka kita akan bersemangat saat kita bertemu Yesus di dalam ibadah-ibadah kita dan jam-jam doa kita. Miliki pengenalan yang indah bersama Tuhan dan prioritaskan hidup kiita untuk mengenal PribadiNya. Mengenal Tuha dengan baik harus dilakukan dengan usaha yang serius dari setiap kita.
2.       Melupakan Masa Lalu
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,” Filipi 3:13. Masa lalu sering menjadi penghalang utama setiap kita untuk maju. Oleh sebab itu belajarlah dari Rasul Paulus untuk melupakan masa lalu yang kelam setiap kita. Kesa;lahan masa lalu kita sudah dibayar Lunas oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib. Saat hidup kita terbelenggu masa lalu maka setiap kita tidak bisa maksimal dalam hidup dan kerohanian kita. Hal ini juga yang dialami oleh Rasul Paulus, tetapi Rasul Paulus menganggap semua adalah sampah dan meninggalkannya. Terbelenggu dan terikat masa lalu adalah pilihan setia[p kita.
“Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.” Filipi 3:4-7. Walaupun banyak alasan untuk Paulus mengingat masalalunya, tetapi ia tahu bahwa masa lalunya akan mengikatnya dan ia tidak akan mengalami kemajuan dalam iman. Lupakan masa lalu setiap kita agar setiap kita mengalami kemajuan di dalam Tuhan. Setiap kita sudah diselamatkan Tuhan dari dosa-dosa masa lalu kita, yang menjadi bagian kita adalah mengerjakan keselamatan yang sudah Tuhan beri.
3.       Mengarahkan Diri Kepada Hadiah Yaitu Panggilan Surgawi
“dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Filipi 3:14. Saat hidup kita mengarah kepada Tuhan maka hadiah panggi;lan surgawi akan kita dapatkan dan juga berkat-berkat bonus lainnya. Lupakan masa lalu dan arahkan pandangan kita ke depan. Temukan panggilan kita di dalam Tuhan dan arahkan hidup kita kesana. Fokuskan hidup kita kepada Tuhan dan alami perkara-perkara dahsyat di dalam hidup kita. Seperti halnya Petrus yang fokus saat Yesus memanggil dan ia pun berjalan di atas air. Tetapi saat ia melihat keadaan dan kehilangan fokus ia goyah dalam hidup dan kehilangan kekuatan, mujizat serta berkat-berkat Tuhan. Kenalilah Tuhan Yesus dengan benar, lupakan masalalu kita, dan arahkan hidup kita sesuai dengan panggilan hidup kita maka hadiah panggilan surgawi dan berkat-berkat Tuhan akan kita terima.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar