Supaya kita semakin sempurna dan serupa dengan Yesus
Kristus, tidak hanya kita percaya dan punya iman kepada Yesus tetapi hidup kita
harus berfokus kepada Yesus Kristus. Saat hidup kita tidak terfokus dengan
Kristus maka sampai kapan pun kita tidak bisa sama seperti Yesus. Rasul Paulus
yang sebelumnya adalah Saulus penganiaya jemaat, saat bertemu dengan Yesus
hidupnya berubah menjadi pembangun jemaat. Rasul Paulus berubah saat ia bertemu
dengan Yesus di jalan menuju Damsyik. Apa yang bisa kita teladani dari
perubahan hidup Rasul Paulus untuk kehidupan kita sekarang?
1. Mengenal Kristus
“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi,
karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.
Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah,
supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku
sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena
kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan
kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan
persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam
kematian-Nya,” Filipi 3:8-10. Pengenalan Paulus akan Tuhan membuat ia mengalami
perubahan. Paulus bertobat saat bertemu dengan Yesus. Pertobatan bukan berarti
kita mengurangi dosa, tetapi pertobatan berbicara hidup yang meninggalkan dosa
dan mengalami perubahan. Pertobatan memiliki empat unsur penting di dalamnya.
Menyadari kalau jalan hidup yang kita tempuh salah, berhenti berbuat dosa,
berbalik kearah Kristus, dan terakhir berjalan kearah Kristus sampai akhirnya
setiap kita menjadi serupa dengan Kristus.
Kita tidak bisa jadi saksi Kristus jika
setiap kita tidak hidup berfokus kepada Kristus. Tahun ini Tuhan lagi berbicara
tentang tuaian. Tidak mungkin orang bisa percaya dengan Yesus saat hidup kita tidak
mengalami perubahan. Suka tidak suka untuk menjadi orang Kristen yang bisa
menjangkau jiwa dan menuai tuaian adalah dengan perubahan hidup kita. Kalau
dahulu kita melihat bahwa karir, kedudukan, nama baik yang selalu kita kejar,
semua itu tidak ada bandingannya saat kita mengenal Yesus Kristus di dalam
hidup kita. Saat hidup kita mengarah ke Kristus maka kita akan bersemangat saat
kita bertemu Yesus di dalam ibadah-ibadah kita dan jam-jam doa kita. Miliki
pengenalan yang indah bersama Tuhan dan prioritaskan hidup kiita untuk mengenal
PribadiNya. Mengenal Tuha dengan baik harus dilakukan dengan usaha yang serius dari
setiap kita.
2. Melupakan Masa Lalu
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak
menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku
melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di
hadapanku,” Filipi 3:13. Masa lalu sering menjadi penghalang utama setiap kita
untuk maju. Oleh sebab itu belajarlah dari Rasul Paulus untuk melupakan masa
lalu yang kelam setiap kita. Kesa;lahan masa lalu kita sudah dibayar Lunas oleh
Tuhan Yesus di atas kayu salib. Saat hidup kita terbelenggu masa lalu maka
setiap kita tidak bisa maksimal dalam hidup dan kerohanian kita. Hal ini juga
yang dialami oleh Rasul Paulus, tetapi Rasul Paulus menganggap semua adalah
sampah dan meninggalkannya. Terbelenggu dan terikat masa lalu adalah pilihan setia[p
kita.
“Sekalipun aku juga ada alasan untuk
menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat
menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: disunat pada hari
kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang
pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku
penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak
bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap
rugi karena Kristus.” Filipi 3:4-7. Walaupun banyak alasan untuk Paulus
mengingat masalalunya, tetapi ia tahu bahwa masa lalunya akan mengikatnya dan
ia tidak akan mengalami kemajuan dalam iman. Lupakan masa lalu setiap kita agar
setiap kita mengalami kemajuan di dalam Tuhan. Setiap kita sudah diselamatkan
Tuhan dari dosa-dosa masa lalu kita, yang menjadi bagian kita adalah mengerjakan
keselamatan yang sudah Tuhan beri.
3. Mengarahkan Diri Kepada Hadiah Yaitu
Panggilan Surgawi
“dan berlari-lari kepada tujuan untuk
memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
Filipi 3:14. Saat hidup kita mengarah kepada Tuhan maka hadiah panggi;lan
surgawi akan kita dapatkan dan juga berkat-berkat bonus lainnya. Lupakan masa
lalu dan arahkan pandangan kita ke depan. Temukan panggilan kita di dalam Tuhan
dan arahkan hidup kita kesana. Fokuskan hidup kita kepada Tuhan dan alami
perkara-perkara dahsyat di dalam hidup kita. Seperti halnya Petrus yang fokus
saat Yesus memanggil dan ia pun berjalan di atas air. Tetapi saat ia melihat
keadaan dan kehilangan fokus ia goyah dalam hidup dan kehilangan kekuatan,
mujizat serta berkat-berkat Tuhan. Kenalilah Tuhan Yesus dengan benar, lupakan
masalalu kita, dan arahkan hidup kita sesuai dengan panggilan hidup kita maka
hadiah panggilan surgawi dan berkat-berkat Tuhan akan kita terima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar