Injil tanpa kebangkitan bukanlah suatu Injil karena
tanpa kebangkitan Yesus Injil hanya akan menjadi sebuah informasi. Tidak
mungkin Yesus bangkit jika Ia tidak mati, Tidak mungkin ada kematian jika Yesus
tidak hidup dan di lahirkan ke dalam dunia. Banyak orang bersukacita mendengar
kabar kelahiran Yesus dan banyak yang bersedih saat kematianNya. Yesus mati
buat setiap kita dan setiap orang percaya akan lebih bersukacita saat mendengar
kabar kebangkitan Yesus. Sebagai orang percaya kita tidak belajar siapa Yesus
tetapi kita orang percaya belajar dari Yesus. Banyak orang ingin tahu siapa dan
darimana Yesus serta mencari tahu bukti-bukti tentang siapa Yesus. Sebenarnya
yang Yesus inginkan adalah belajar dari Yesus.
Paskah
berbicara tentang salib Yesus. Salib berbicara tentang hubungan Allah dan
manusia yang dipulihkan melalui pengorbanan Yesus, selain itu Salib juga
berbicara tentang pemulihan hubungan suami dan istri, dan juga Salib berbicara
tentang Hubungan Bapa dan Anak. Kedatangan
Yesus tidak berbicara tentang siapa Bapa tetapi ia datang agar kita belajar
bagaimana menjadi seorang anak. Ada tiga hal yang Yesus ajarkan tentang peran
seorang anak kepada Bapanya.
1. Yesus Tahu Siapa BapaNya
Seorang anak harus tahu siapa Bapanya.
Saat kita tidak tahu siapa orang tua kita berarti kita tidak tahu siapa kita.
Sebagai seorang anak kita harus tahu siapa bapa kita. Seberapa jelek, kuno bapa
kita mereka tetap bapa kita. Saat manusia lahir ke dalam dunia, ia bukan
seperti lembaran yang kosong tetapi saat manusia lahir ke dalam dunia ia sudah
memiliki warna masing-masing dari orang tuanya. Sebagai anak kita harus tahu
bahwa kita adalah generasi penerus bapa kita. Terkadang banyak anak laki-laki
yang sering bermasalah dengan bapanya. Disaat anak lelaki itu dewasa ia ingin
menunjukan kuasanya dan bapa ingin mempertahankan kuasanya di tengah-tengah
sebuah keluarga. Itulah yang terjadi di dunia, tetapi Yesus mengajarkan kita
agar kita tahu bapa kita dan mengutamakan kepentingan bapa kita.
2. Semakin Dewasa Yesus Semakin Bergantung
Pada Bapa
Tugas seorang anak adalah membantu
bapanya. Setiap kali dalam pewartaanNya Yesus selalu membawa nama BapaNya.
Orang Farisi tidak senang saat Yesus berkata bahwa Ia adalah Anak Bapa di
surga. Yesus tahu siapa BapaNya dan apa yang menjadi kehendak BapaNya. Yesus
mengutamakan apa yang menjadi mau BapaNya. Kehidupan manusia seperti benang
lurus yang saling memiliki hubungan disetiap generasinya. Saat orang tua
mendapat visi dari Allah maka sebagai anak kita harus meneruskannya. Kenapa
harus anak yang meneruskannya? “Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku
dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal
Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.”
Matius 11:27. Hanya anak yang mengetahui kehendak bapanya.
“Jikalau Aku tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,” Yohanes 10:37.
Seorang anak ada untuk melanjutkan visi bapanya. Kisah Raja Daud yang
menyiapkan segala keperluan pembangunan Bait Suci Allah dan anaknya Salomo yang
menyelesaikannya adalah contoh anak yang meneruskan visi bapanya. Tugas anak
adalah melakukan apa yang bapanya rencanakan dan memuliakan bapanya. Saat
seorang anak berhasil maka kebanggan itu akan bapa rasakan dan bapa dimuliakan.
“Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan
nyawa-Nya.” Lukas 23:46. Yesus menyelesaikan tugasnya sebagai seorang Anak.
“Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya:
"Sungguh, orang ini adalah orang benar!"” Lukas 23:47. Allah Bapa
dimuliakan ketika Yesus yang sebagai anak menjalankan tugas yang Bapa berikan.
Saat seorang anak mematikan egonya maka seorang bapa akan dimuliakan. Selain
Bapa dimuliakan karena pengorbanan Yesus, Yesus diberikan Nama diatas segala
nama oleh Bapanya. “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,” Filipi 2:9.
Dalam Perjanjian Lama kita bisa belajar
dari Kisah Abraham yang disuruh Allah untuk mengorbankan Ishak anaknya. Ishak
mematuhi dan mengikuti apa yang disuruh Abraham pada waktu itu, ia rela
melakukan apa yang menjadi maunya Abraham dan akhirnya Tuhan menyediakan domba
untuk korban menggantikan Ishak. Saat Ishak melakukan apa yang menjadi kehendak
Abraham maka seorang bapa akan dimuliakan. Akhirnya Abraham disebut Bapa orang
beriman dan Berkat Allah tercurah untuk Abraham, Ishak, Yakub dan semua
keturunannya.
3. Salib Yesus Membawa Pemulihan
Saat Yesus mati di atas kayu Salib maka
hal itu membawa pemuliahan antara Allah dengan manusia. Saat seorang anak
melakukan tugasnya maka pemulihan akan terjadi ditengah-tengah keluarga itu.
Saat setiap anggota keluarga mengerti tugas masing-masing maka berkat yang
diterima Abraham dan keluarganya akan kita terima di dalam keluarga kita juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar