“Maka datanglah seorang perempuan
Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud,
karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Matius 15:22.
Semua orang yang hidup pasti mempunyai harapan dan keinginan-keinginan dalam
hidupnya. Baik keberhasilan, pemulihan, dan segala sesuatu yang diharapkan. Ada
yang cepat ada juga yang lambat untuk mendapatkan apa yang menjadi pengharapan
dan cita-cita setiap kita. Apapun harapan dan keinginan kita, semua bergantung
pada kasih karunia Tuhan. Kasih karunia adalah pemberian Allah yang tidak
selayaknya diberikan kepada kita karena kita tidak pantas untuk menerimanya.
Kasih karunia ‘charis’ adalah berkat atau kebaikan dari Tuhan yang mempunyai
pengaruh yang besar untuk kita menerima berkat Ilahi.
Kasih karunia akan melindungi kita
dari berbagai macam badai kehidupan, mengeluarkan kita dari berbagai macam
persoalan hidup kita, dan juga menguatkan kita dalam melayani Tuhan. Tuhan mengingatkan
bangsa Israel agar menghargai dan mengingat kasih karunia yang Tuhan berikan
buat bangsa Israel. “Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan
kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah
engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu
kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang
diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.”
Ulangan 8:17-18. Apapun yang dialami oleh bangsa Israel semua karena kasih
karunia Tuhan.
Demikian juga kisah perempuan
Kanaan dalam Matius 15:21-28. Yang perempuan ini inginkan adalah kesembuhan
bagi anak perempuannya. Dan kasih karunia Tuhan telah menyembuhkan anak
perempuannya. Bagaimana kita memperoleh kasih karunia Tuhan seperti yang
dialami perempuan ini?
1. Menghormati Tuhan
“Maka datanglah
seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya
Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita.", Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil
berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Matius 15:22,25. Perempuan ini
menyapa Yesus dengan sebutan Tuhan ‘kurios’ yang merupakan sebuah sebutan yang
mengandung penghormatan dan penghargaan kepada Yesus. Tidak hanya menyapa
dengan penuh penghormatan tetapi perempuan ini mempunyai sikap dan respon yang
baik kepada Tuhan. Perempuan ini bertekun dan memiliki keyakinan bahwa Tuhan
akan memperhatikan apa yang menjadi pengharapanannya.
Meski mengalami
penolakan dari Tuhan, perempuan ini tetap menghormati Tuhan. Bagaimana dengan
kita, apakah masih ada sikap hormat kita kepada Tuhan meski kita belum
mendapatkan apa yang menjadi permohonan, permintaan kita dan keinginan kita
kepada Tuhan? Jawaban Tuhan semua bergantung kepada kehendak Tuhan, namun
pertolongan Tuhan ditentukan dari sikap kita kepada Tuhan. Keluaran 33:19, “Tetapi
firman-Nya: "Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan
menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa
yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."
2. Memiliki Kerendahan Hati
“Tetapi Yesus
menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing." Matous 15:26. Miliki kerendaha hati agar
setiap harapan dan keinginan kita tercapai. Kasih karunia Tuhan berikan kepada
orang-orang yang memiliki kerendahan hati bukan orang yang tinggi hati.
Perempuan ini memiliki sikap hati yang baik meskipun dibandingkan dengan
binatang, ia tetap berharap Tuhan menolongnya. Kerendahan hati akan membawa
kita mendapatkan kasih karunia Tuhan, tetapi tinggi hati menjauhkan kita dari
kasih karunia Tuhan, “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita,
lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang
yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Yakobus 4:6.
3. Tidak Bergantung pada Perkataan Orang
tetapi pada Firman Tuhan
“Maka datanglah seorang perempuan Kanaan
dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena
anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama
sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya:
"Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
Matius 15:22-23. Prempuan kanaan ini tetap berharap pada jawaban dan perkataan
Tuhan Yesus. Sekalipun murid-murid Yesus mau mengusirnya, ia tetap berharap
kepada pertolongan dan kasih karunia Tuhan. Perempuan Kanaan ini tidak
menggantungkan pengharapannya kepada apa yang dikatakan oleh orang lain tetapi
ia menggantungkan pengharapan dan hidupnya kepada setiap perkataan Yesus dalam
hidupnya. Ia bergantung pada iman dan pengharapan kepada Yesus. “Maka Yesus
menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah
kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.”
Matius 15:28. Yesus berkata bahwa perempuan ini layak mendapatkan kasih karunia
Tuhan. Apapun yang kita alami hari-hari ini, terus dengar apa yang Tuhan
katakan buat setiap kita.Bilangan 6:24-26” TUHAN memberkati engkau dan
melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau
kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera.”