Kesempatan tidak datang dua kali dalam hidup kita.
Oleh sebab itu, kita harus siap saat kesempatan itu datang. Allah mempercayakan
kekayaan bangsa-bangsa kepada setiap kita. Kita harus siap dan bisa mengolahnya
dengan baik karena kita adalah orang-orang kepercayaan Allah. Saat kita
menerima Yesus dalam hidup kita. Ada dua hal yang Tuhan sediakan buat setiap
kita.
A. Divine Power (Kekuatan Ilahi)
“Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu:
Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh
kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan
sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.” Ulangan 8:17-18. Ada
kekuatan yang diberikan Tuhan kepada setiap kita untuk mengelolah kekayaan
bangsa-bangsa. Menjadi kaya itu tidak dosa tetapi kalau hidup kita dikuasai
kekayaan adalah dosa karena akar dari kejahatan adalah cinta uang. Saat
diberkati berkelimpahan tetaplah cinta Tuhan.
B. Divine Protection (Perlindungan Ilahi)
“Dan ketika Anak Domba itu membuka
meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata:
"Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan
orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.” Wahyu 6:5
Berbicara tentang kegoncangan ekonomi yang akan melanda bangsa-bangsa.
Kegoncangan akan terjadi agar tersisa yang tak tergoncangkan. “Dan aku
mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata:
"Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur
itu." Wahyu 6:6. Ada perlindungan dari Allah saat kita hidup di dalam
Tuhan. Minyak bicara tentang pengurapan dan anggur berbicara tentang gereja
Tuhan (Kita orang-orang yang percaya Yesus).
Saat hidup kita
sesuai dengan Firman Tuhan maka Tuhan akan memberkati bisnis dan usaha kita
sampai ke generasi berikutnya dan Tuhan telah berjanji saat kita pegang
perintah Tuhan dan hidup dalam Tuhan maka anak cucu kita tidak akan
meminta-minta. Ada 4 Prinsip Bisnis dari Kerajaan Surga.
1. Prinsip Prioritas
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah
dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33. Berbicara
mengenai perekonomian. Perekonomian adalah hal yang dicari bangsa-bangsa saat
ini. Tetapi Tuhan mengajarkan carilah dahulu kerjaan surga dan kebenarannya
maka semuanya akan diberikan kepada setiap kita. “Tetapi kumpulkanlah bagimu
harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri
tidak membongkar serta mencurinya.” Matius 6:20. Tuhan tidak hanya mati di kayu
salib untuk menebus dosa kita tetapi Tuhan juga memberi kelimpahan kepada
setiap kita. Investasikan dahulu harta kita untuk pekerjaan Tuhan, baik
perpuluhan atau yang lain. Karena saat kita melakukan bagian kita maka Tuhan
akan melakukan bagian-Nya yaitu memberkati kita dan menyertai kita. Berkat
Tuhan akan tercurah saat kita memiliki ‘obey’ penundukan diri yang total tanpa
syarat (Ulangan 28:1-2).
Dalam Maleakhi 3:10 berbicara tentang
prinsip prioritas dalam bisnis, yaitu mengembalikan perpuluhan. Saat kita
mengembalikan perpuluhan ke rumah Tuhan maka ada proteksi dari Tuhan kepada
harta kekayaan kita, “Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya
jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak
berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.” Malekahi 3:11. Perlindungan Tuhan
bukan bicara soal uang yang kita kembalikan ke rumah Tuhan tetapi berbicara
soal ketaatan kita melakukan perintah Tuhan. Perpuluhan juga berbicara tentang
mendeklarasikan bahwa hidup kita tidak dikuasai oleh mammon.
“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan
dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan
diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan
air buah anggurnya.” Amsal 3:9-10. Saat kita memuliakan Tuhan dengan harta kita
maka lumbung-lumbung kita akan diisi Tuhan penuh.
2. Prinsip Tabur Tuai
“Selama bumi masih ada, takkan
berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan,
siang dan malam." Kejadian 8:22. Itu adalah hukum yang berlaku di bumi.
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang
ditabur orang, itu juga yang akan dituainya…Janganlah kita jemu-jemu berbuat
baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak
menjadi lemah.” Galatia 6:7,9. Ada waktu menabur dan menuai. Jika kita menabur
kebaikan kita akan menuai kebaikan, jika kita menabur doa kita akan menerima
doa, jika kita menabur uang kita akan menerima uang. Saat kita menabur maka
kita akan diberkati Tuhan sampai berlebih dan orang sekitar akan menikmati apa
yang kita dapat dari Tuhan. Lukas 6:38.
“Ada yang menyebar harta, tetapi
bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu
berkekurangan.” Amsal 11:24. Itulah Hukum yang berlaku di dalam Tuhan. Menyebar
harta bukan berarti boros mengunakan uang tetapi kita harus smart menggunakan
uang. Sebarlah harta dengan didasari kebenaran, menyebar harta tanpa kebenaran
Firman Tuhan itu sama saja menggali lubang sendiri. Kalau kita menyerbar harta
sesuai kebenaran Firman Tuhan maka harta kita tidak akan habis. “Ia yang
menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan
menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah
kebenaranmu;” 2 Korintus 9:10.
3. Prinsip Urapan
“It shall come to pass in that day
[That] his burden will be taken away from your shoulder, And his yoke from your
neck, And the yoke will be destroyed because
of the anointing oil.” Yesaya 10:27 KJV. “Pada waktu itu beban yang
ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka
atas tengkukmu akan lenyap." Kitab Yesaya 10 berbicara tentang dominasi
asyur kepada Isarel. Kuk berbicara tentang perbudakan, perbudakan hutang. Yang
menghancurkan kuk adalah anointing , urapan. Kita perlu urapan Allah untuk
berhasil dalam usaha kita. Saat ada urapan bukan sekedar keberhasilan biasa
saja tetapi keberhasilan yang luar biasa.
4. Prinsip Kerja
Kita akan belajar dari semut untuk
mencapai keberhasilan bisnis dan usaha. Ada 4 hal yang bisa kita pelajari dari
semut ‘ANTS’. A=Attitude of initiative (semut tidak perlu diperintah untuk
memulai pekerjaannya), N=Nature of Integrity (Semut bekerja denganm setia dan
penuh integritas, tidak perlu pengawas untuk memastikan semua pekerjaannya
dengan baik), T=Thirst for Industry (Semut akan bekerja keras dan akan segera
membangun rumahnya kembali jika runtuh), S=source of Insight (Semut akan
menyimpan makanan pada musim panas).
“Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan
memperoleh harta yang berharga.” Amsal 12:27. Kerjakan apa yang bisa dikerjakan
sekarang jangan menunggu hari esok.