Di dalam diri setiap manusia ada satu monster yang
ganas yang bisa merusak damai sejahtera dan sukacita di dalam hidup setiap
kita, monster itu bisa menghancurkan masa depan kita. Dia ada pada anak-anak,
orang tua, baik pria dan wanita. Monster itu adalah iri hati. Moster itu sangat
membahayakan diri kita. Iri hati adalah perasaan tidak senang, tidak suka,
tidak bahagia ketika kita melihat kesuksesan, keberuntungan dan kebahagiaan
orang lain yang kita inginkan. Terkadang banyak anak Tuhan yang masih iri
dengan kesuksesan orang fasik di dalam dunia. Firman Tuhan dalam Amsal
24:19-20, “Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri
kepada orang fasik. Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang
fasik akan padam.” Kita tidak boleh memelihara iri hati dalam kehidupan kita.
Saat ada iri hati Tuhan tidak akan memberkati hidup kita. Ada tiga hal buruk
yang akan terjadi saat ada iri hati dalam hidup kita.
1. Merusak Hubungan Kita Dengan Tuhan
Saat ada iri hati dalam hidup kita maka
hubungan kita dengan Tuhan akan rusak. “Maka marahlah anak sulung itu dan ia
tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.” Lukas 15:28.
Ketika anak sulung itu iri hati, ia marah kepada bapanya. Demikian juga hidup
kita, saat kita memelihara iri hati maka hubungan kita dengan Tuhan akan
terganggu. Terkadang setiap kita iri
saat melihat rekan kita yang jarang ibadah tetapi hidupnya sukses dan kita
protes dengan Tuhan. Hal itulah yang membuat hubungan kita dengan Tuhan menjadi
terganggu. Jangan pelihara iri hati di dalam hidup setiap kita agar hubungan
kita dengan Tuhan tidak menjadi rusak.
2. Merusak Hubungan Kita Dengan Sesama
“Karena kamu masih manusia duniawi.
Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu
menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?”
1 Korintus 3:3. Kalau kita sudah menjadi pengikut Tuhan tetapi kita masih
menyimpan rasa iri hati maka kita sama halnya dengan manusia duniawi yang
memikirkan hal-hal dunia. Saat ada iri hati maka hubungan kita dengan sesama
pun akan menjadi rusak. Karena iri hati mendatangkan perselisihan, pertengkaran
dan perpecahan.
3. Merusak Diri Kita Sendiri
“Dari manakah datangnya sengketa dan
pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling
berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak
memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai
tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh
apa-apa, karena kamu tidak berdoa.” Yakobus 4:1-2. Saat ada iri hati, selain
merusak hubungan kita dengan Tuhan dan sesama, iri hati juga merusak diri kita
sendiri. Saat ada iri hati berarti itu juga merusak masa depan kita.
Bagaimana cara kita untuk
menghilangkan dan mengalahkan iri hati? Ada tiga hal yang bisa kita lakukan
untuk menghilangkan iri hati dalam hidup kita.
1. Tidak Membandingkan kehidupan Kita Dengan
Orang Lain
“Tetapi baru saja datang anak bapa yang
telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka
bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.” Lukas 15:30. Tuhan
memberikan berkat yang berbeda-beda buat setiap kita. Jangan membandingkan diri
kita dengan orang lain. Jangan iri hati saat melihat orang lain lebih hebat
dari pada kita. Saat ada orang lain yang lebih hebat dari kita jangan iri hati,
tetap berdoa dan kembangkan kapasitas kita sehingga berkat Tuhan yang datang
akan lebih besar dalam hidup kita. Jangan bandingkan hidup kita dengan hidup
orang lain.
2. Mengucap Syukur Atas Berkat tuhan yang Ia
Berikan Kepada Setiap Kita
“Kata
ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala
kepunyaanku adalah kepunyaanmu.” Lukas 15:31. Mengucap syukurlah buat setiap
keadaan kita. Saat kita bisa mengucap syukur maka kita bisa mengembangkan
kapasitas hidup kita. Jangan kalah dengan iri hati tetapi teruslah mengucap
syukur dan kembangkan kapasitas kita. Teruslah mengucap syukur dan jangan
salahkan Tuhan saat melihat berkat yang Tuhan curahkan buat orang lain.
3. Hidup di dalam Kebenaran dan Roh
“Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan
hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan
Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” Roma 8:5-6. Saat roh kita kuat dan hidup
kita dipimpin oleh Roh Kudus. Maka keinginan kita akan dikendalikan oleh Roh
bukan kedagingan kita. Terus dekatkan diri kita kepada Tuhan. Jangan kembangkan
kedagingan kita dan kembangkan manusia roh kita. Saat manusia Roh kita semakin
hari semakin kuat maka iri hati tidak akan ada dalam hidup kita.