“Yesus mendekati mereka dan berkata:
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman." Matius 28:18-20. Ada banyak pengajaran yang
mengatakan kalau tujuan manusia di bumi adalah untuk memuliakan Tuhan. Ya, itu
memang benar tetapi jawaban itu kurang begitu spesifik . Bagaimana kita
memuliakan Tuhan? “Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26. Kita bisa memuliakan
Tuhan dengan cara berkuasa atas bumi. Berkuasa tidak harus kita menjadi
pemimpin bangsa. Tetapi saat kita berkuasa di bidang apa pun itu berarti kita
mengenapi rencana Allah dalam hidup kita. Kuasa bukan bicara kedudukan tetapi
kuasa berbicara soal pengaruh. Saat kita memiliki perkataan yang berkuasa dan
berpengaruh dengan sekitar berarti kita mengenapi sudah memuliakan Tuhan.
Dalam Matius 28:20 ada beberapa kalimat yang tidak
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dari bahasa aslinya. Dalam alkitab bahasa
Sehari-hari ayat 20 berbicara “Dan Sesungguhnya Aku akan bersama kamu kapan pun
waktunya sampai habis zaman ini.” Allah menyertai kita sepanjang waktu. Tidak
ada tokoh di bumi ini yang berkata pada pengikutnya bahwa ia akan menyertai
pengikutinya sepanjang waktu kecuali Yesus Kristus. nabi-nabi atau tuhan yang
dipercayai agama lain pun tidak ada yang bejanji kalau ia akan menyertai
pengikutnya sampai akhir zaman. Hanya Yesus yang berjanji akan menyertai kita
sampai akhir zaman. Rasul Paulus adalah orang besar setelah Yesus yang ada di
bumi ini. Saat meninggal pun ia berkata : aku telah mengakhiri pertandingan
dengan baik dan telah menjaga iman. Ia tidak berkata akan menyertai para
pengikutnya.
Dalam Matius 28:18-20 kita juga menemukan kata ‘kai
ido’ atau dalam bahasa Inggrisnya ‘be hold’ yang artinya ‘sesungguhnya’. Kata
sesungguhnya adalah kata yang sakral dalam Alkitab karena saat Allah berkata
‘sesungguhnya’ maka kalimat selanjutnya harus kita perhatikan dengan jelas
karena Allah telah bersumpah pada diri-Nya sendiri bahwa kalimat selanjutnya
akan Ia genapi. Saat Allah berjanji pasti Ia akan menepatinya. Dalam Matius
28:18-20 adalah kata-kata Yesus terakhir buat setiap kita dan pastinya ia akan
bersama kita kapan pun waktunya sampai akhir zaman.
Dalam bentuk apakah penyertaan Tuhan dalam hidup
kita? Yesus sudah terakat ke surge dan Roh Kudus dicurahkan buat setiap kita.
Ada 3 bentuk penyertaan Tuhan dalam hidup ini:
1. Yesus Menyertai Kita Lewat Firman-Nya
Tuhan menyertai kita lewat Firman dan
kasih-Nya dalam Hidup kita. Semua ayat Alkitab yang kita baca tidak akan pernah
basi. Apa pun ayat Alkitab yang kita baca itu mengandung janji Allah yang pasti
dalam hidup kita. Para Martir Yesus rela mati hanya dengan membaca Firman-Nya.
Setiap kita terkadang hanya asal baca Firman Tuhan sehingga kita tidak
mendapatkan apa-apa dalam pembacaan kita. Rasul Paulus berkata tidak ada yang
bisa memisahkan dia dari kasih Kristus dalam hidupnya. Apa pun penderitaan yang
ia hadapi dalam penginjilannya ia merasa tidak ada penderitaan saat Allah
bersamanya. Saat ketakutan Allah berkata jangan takut buat setiap kita. Saat
keadaan kita tidak baik Allah berfirman segala sesuatu mendatangkan kebaikan
buat setiap kita. Ingatlah selalu bahwa Allah terus bersama kit kapan pun
sampai akhir zaman.
2. Yesus Menyertai Kita Dengan Menjadi
Perantara
Menurut Melkisedek, Yesus adalah Imam
Besar yang menjadi Perantara antara kita dengan Allah Bapa di Surga. Oleh sebab
itu semua tetesan air mata kita dihargai dan ditampung dalam kirbat Tuhan. Yang
menjamin setiap keluhan kita kepada Bapa di surga adalah Yesus. Tanpa Yesus
semua doa dan keluhan kita kepada Tuhan akan sia-sia tidak ada artinya. Tidak
ada harapan buat setiap kita jika tidak ada Yesus. Yesus selalu peduli dengan
setiap kita. Ia tidak egois, begitu juga dalam hidup kita jangan kita memiliki
sifat yang mementingkan diri kita sendiri. Miliki kasih dan pedulilah dengan
sekitar kita.
3. Yesus Menyertai Kita Melalui Penghiburan
“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan
sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau
menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. “ Yesaya
46:4. Yesus menyertai kita lewat penghiburan. Kita pasti pernah melihat gambar
‘Foot Print’ dimana dalam gambar tersebut digambarkan ada dua jejak kaki kita
dan Tuhan. Saat dalam masa sukar tiba-tiba jejak kaki itu jadi sepasang.
Manusia berkata kemanakah Tuhan saat kita dalam kesusahan tetapi sesungguhnya
dalam kesusahan Tuhan sedang menggendong setiap kita sehingga jejak kaki itu
terlihat sepasang dan itu adalah jejak kaki Tuhan. Dia Tuhan yang setia. Saat
kita tidak setia pun Tuhan tetap setia karena Ia tidak dapat menipu diri-Nya
sendiri. Dia adalah Allah yang setia.
Ada saatnya setiap kita tidak mampu menjalani hidup ini dan saat itulah
Tuhan akan memberikan penghiburan buat setiap kita.
Dalam Alkitab hanya
ada 2 hal: Berita dan Perintah Allah. Dalam Matius 28:18-20 Tuhan berkata
‘ajarlah mereka’ yang dalam bahasa Inggrisnya ‘be disciple’ yang artinya Tuhan
menginginkan setiap kita untuk memuridkan orang lain. Pemuridan mengajarkan
iman kita kepada murid yang kita ajarkan.
Bagaimana kita memaknai penyertaan Tuhan hingga akhir zaman ditengah-tengah penganiayaan orang kristen dan kematian para penginjil dari zaman ke zaman.
BalasHapus✓33 M : Amanat Agung
✓ 33 M: Pentakosta.
✓ 34 M: Stefanus dirajam.
✓ 34 M: Saulus bertobat.
✓ 39 M: Kornelius bertobat.
✓ 42 M: Penindasan.
✓ 44 M: Yakobus dipancung.
✓ 49 M: Dekrit Cludius.
✓ 51 M: Konsili Yerusalem.
✓ 64 M: Penindasan Kaisar Nero.
✓ 67 M: Petrus martir di Roma.
✓ 70 M: Yerusalam dihancurkan oleh Kaisar Titus.
✓ 117 - 138 M, banyak yang mati sahid krn melaksanakan Amanat Agung.
✓ 257 M Kaisar Valerianus menghancurkan gereja dan struktur sosial umat Kristen.
Jadi penyertaan Tuhan diwarnai dng penganiayaan dan mati sahid, seolah olah penyertaan Tuhan kehilangan maknanya.
Moga-moga dapat dihelaskan secara spesifik.