Siapakah Rahab? “…..Maka pergilah mereka dan
sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab …..”
Yosua 2:1. Tuhan Allah tahu kehidupan setiap manusia. Siapa yang diselamatkan,
siapa yang mengeraskan hati, Tuhan tahu semuanya itu. Rahab adalah seorang
perempuan sundal, tapi Tuhan tahu ada hati yang rindu untuk menerima keslematan
di dalam hidup Rahab. Nama Rahab pun disebutkan di dalam silsilah Yesus dalam
injil Matius. Ada lima nama wanita yang disebutkan dalam silsilah Yesus
Kristus, Tamar yang menipu Yehuda yang merupakan ayah menantunya, Rahab
perempuan sundal yang menikah dengan Salmon salah satu dari dua pengintai yang
dikirim Yosua, Rut seorang kafir yang menikah dengan Boas, Betzeba istri Daud
yang merupakan mantan istri Uria, dan Maria Ibu Yesus. Dari lima wanita
tercatat dalam silsilah Yesus hanya Maria saja yang terdidik dengan benar
sedangkan empat lainnya memiliki masalalu tidak baik. Allah tidak melihat masa
lalu setiap kita tetapi Allah melihat hati kita yang mau diselamatkan dan
bertobat.
“dan
berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan
negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi
kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami
mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu,
ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua
raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og,
yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan
jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah
Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.” Yosua 2:9-11. Iman timbul dari pendengaran akan Firman
Tuhan. Baptis berbicara tentang ketaatan kita dengan Tuhan tetapi percaya
dan mengaku Yesus dengan mulut kita itu adalah iman. Rahab mengenal Tuhan bukan
karena diinjili oleh seseorang tetapi ia mengenal dan percaya Allah karena ia
telah mendengar kabar yang beredar di masayakat waktu itu. Banyak diantara
orang Kristen yang sudah sering mendengar Firman Tuhan tetapi masih belum punya
iman dan percaya akan setiap Firman yang di dengar. Bukankah Tuhan menjanjikan
masa depan yang penuh harapan, bukankah Tuhan menjanjikan bahwa Ia selalu
menyertai kita, banyak janji yang Tuhan beri buat kita tetapi kita kurang
percaya dan sering kuatir dalam hidup ini. Tetapi berbeda dengan Rahab, lewat
perkataan orang-orang sekitar saja ia langsung percaya dengan Allah orang
Israel.
“Karena dengan hati orang
percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena
Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan
dipermalukan." Roma 10:10-11, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh firman Kristus.” Roma 10:17. Rahab percaya pada Allah orang
Israel dan ia juga meminta agar keluarganya juga diselamatkan, “Maka sekarang,
bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah
terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan
berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan
hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan
semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari
maut." Yosua 2:12-13. Tuhan menginginkan setiap orang diselamatkan. Rahab
rindu agar nyawa keluarganya juga diselamatkan, keluarga adalah harta yang
berharga bagi Rahab dan setiap kita. Setiap
kita rindu agar keluarga kita diselamatkan, keluarga kita melayani Tuhan dan
juga keluarga kita diberkati Tuhan untuk menjadi berkat buat sekitar. “Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33. Carilah keraan Allah dan
kebenarannya maka semua akan ditambahkan kepada setiap kita. Berkat adalah bonus
dari Tuhan saat kita mencari kerajaan Allah dan kebenarannya.
Jangan tinggal dalam dosa masa
lalu, tinggalkan semua itu dan semakin maju ke depan. Beranilah melawan arus
dunia, melawan baal-baal dan berhala akhir zaman yang membuat kita tidak
memprioritaskan Tuhan dalam hidup kita. Hiduplah terus diperbarui dalam Tuhan. “Karena
itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan,
kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan
penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang
durhaka). Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah
dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling
mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan
telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh
pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;” Kolose 3:5-10. Masuk lebih
dalam lagi dalam pengenalan akan Allah. Saat hati kita benar dihadapan Allah
maka marah, geram, kejahatan, fitnah, percabulan, kenajisan, hawa
nafsu,keserakahan tidak aka nada di dalam hidup kita. Matikan semua itu dan
terus hidup diperbarui dalam Tuhan. Berdirilah sebagai keluarga Allah yang
membawa perubahan. Keluarga yang membawa perubahan bagi sekitar kita.