Menjadikan Keluarga yang berprinsip Kerajaan Allah berbicara
tentang rasa aman di tengah-tengah keluarga yang bisa dirasakan oleh setiap
anggota keluarga. Keluarga Kristen diharapkan merupakan gambaran keluarga yang senantiasa
direkatkan oleh adanya jalinan cinta kasih yang tulus antar anggotanya dan juga
ada rasa aman, tentram dan damai sejahtera antar anggota keluarga.
Saat ini, banyak keluarga yang tidak merasa aman
berada di tengah-tengah keluarga mereka, baik suami dengan istri maupun
orangtua dengan anak-anak. Banyak masalah yang Tuhan ijinkan dialami oleh
setiap keluarga Kristen. "Jikalau bukan
TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau
bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga." Mazmur
127:1. Ada 2 Hal yang bias kita terapkan di tengah Keluarga agar rasa aman
boleh tercipta di tengah-tengah keluarga Kristen.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Bagimana Rasa Aman Bisa Tercipta di tengah-tengah
Anggota Keluarga Kristen?
1. Tuhan yang Membangun.
Kata membangun dalam Mazmur 127:1 memakai kata “banah” yang memiliki arti mendirikan,
membangun dan memperkuat. Seperti halnya kekuatan sebuah bangunan yang
ditentukan oleh pondasi bangunan tersebut, demikian juga dengan keluarga. Dasar
yang membangun sebuah keluarga Kristen harus benar dan kuat, yang menjadi
pertanyaan adalah apa yang kita jadikan dasar saat kita membangun sebuah
keluarga? Saat dasar itu kuat maka
apapun badai kehidupan yang terjadi bangunan itu akan kokoh berdiri.
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa dengan hanya menghadiri
lebih banyak seminar pernikahan atau membaca buku tentang pernikahan, maka
pernikahan dan keluarga kita akan terasa aman. Walaupun hal-hal ini penting,
tanpa suatu kesadaran untuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan sang empunya
langit dan bumi, semua usaha baik yang kita lakukan tidak akan berguna dan
rumah tangga kita akan berakhir runtuh dalam kehancuran, seperti banyak dialami
banyak pernikahan Kristen pada umumnya. Ijinkanlah Tuhan yang membangun kehidupan
pernikahan dan keluarga kita maka rasa aman di dalam keluarga akan kita
rasakan.
2. Tuhan yang Mengawal dan Menjaga.
Kata mengawal dalam Mazmur 127:1 memakai kata “shamar” yang
memiliki arti memelihara, merawat, melindungi dengan setia. Saat Tuhan yang
menjadi dasar sebuah keluarga Kristen dan hidup kita bergantung sepenuhnya
kepada Tuhan maka keluarga kita akan dipelihara dan dijaga Tuhan sehingga rasa
aman tercipta di tengah keluarga kita. Karena hanya Tuhan sendirilah yang dapat
"membangun" dan "berjaga-jaga" atas pernikahan dan keluarga
kita. Satu-satunya cara kita dapat sungguh-sungguh merefleksikan citra Allah
dalam pernikahan kita adalah dengan membangun suatu hubungan iman dengan Dia
dan dengan anggota keluarga lainnya. Dengan itu rasa aman akan kita rasakan di
tengah keluarga sebab ada pemeliharaan dan perlindungan dari Tuhan.
Kesimpulan. Rasa aman di dalam keluarga akan
tercipta saat Tuhan yang menjadi dasar pernikahan dan dasar keluarga Kristen,
sebab saat ada mezbah di tengtah-tengah keluarga Kristen maka aka nada
pemeliharaan dan penjagaan dari Tuhan.