Hiduplah dalam ucapan syukur
senantiasa. Melihat fenomena-fenomena yang terjadi hari-hari ini, jangan
melihat itu semua dari sisi negatifnya tetapi lihatlah makna yang dapat kita
pelajari dari setiap kejadian yang terjadi hari-hari ini di bangsa kita. Dari
fenomena-fenomena yang terjadi kita tahu bahwa hari Tuhan sudah dekat. Jangan
main-main dengan hidup kita. Apakah setiap kejadian dan fenomena-fenomena yang
ada merupakan suatu kebetulan? Semua sudah dirancang dan Tuhan mengijinkan itu
semua. Tahun ini kita harus hidup dalam penguasaan diri. Dalam 2 Korintus
1:3-11, kita diajarkan untuk hidup dalam ucapan syukur. Saat ada berkat mungkin
buat setiap kita bisa dengan mudah mengucap syukur, tetapi saat ada goncangan
masihkah kita bisa mengucap syukur? Tetapi biarlah setiap kita belajar untuk
mengucap syukur dalam segala hal. Ada tiga pembelajaran yang kita dapat dari 2
Korintus 1:3-11. Ada tiga hal yang akan kita dapat saat kita mengalami
goncangan dan pergumulan dalam hidup kita.
1.
Mengenal Allah
Lebih Dekat
“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus
Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,” 2
Korintus 1:3. Goncangan ada agar kita lebih mengenal lagi Allah yang kita
sembah. Biarlah setiap kita tidak hanya mengenal Allah sebagai Sang pencipta
langit dan bumi saja tetapi kita akan lebih mengenal setiap kebaikan Allah
dalam goncangan dan kesesakan yang kita alami. Goncangan dan kesesakan
diijinkan Tuhan ada agar setiap kita melihat kemuliaan Tuhan. Apapun yang
terjadi tetaplah percaya Yesus sanggup menolong dan memberikan mujizat buat
setiap kita. Mujizat Tuhan berlaku sampai sekarang. Allah yang kita sembah
bukan Allah yang tinggal dalam sejarah, tetapi Allah yang hidup dan berkuasa
dulu, sekarang dan selamanya. Seperti halnya mujizat pertama yang dilakukan
Yesus di tengah-tengah sebuah keluarga di Kana, begitu juga saat ini, mujizat
Tuhan Yesus masih ada di tengah-tengah keluarga kita. Apapun pergumulan kita di
tengah-tengah keluarga kita yakinlah ada mujizat Allah yang bekerja di keluarga
kita. Saat kita yakin dan percaya dengan Tuhan dan melibatkan Tuhan dalam
segala sesuatu, kita pasti melihat dan mengalami mujizat demi mujizat setiap
harinya. Apapun masalah dan pergumulan kita, ingatlah selalu Allah Bapa kita
adalah sumber penghiburan.
2.
Menjadi Lebih
Dewasa
“yang menghibur kami dalam segala
penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam
bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari
Allah.” 2 Korintus 1:4. Saat setiap kita mengalami kesesakan dan pergumulan,
seberapa banyak setiap kita bertanya mengapa kita perlu menderita? Mengapa
setiap kita harus mengalami kesesakan? Ada tiga hal mengapa kita menderita dan
mengalami setiap kesesakan.
a. Karena kesalahan kita sendiri
Tatalah diri
kita! Selaraskan hidup kita dengan Tuhan. Banyak hal yang kita alami biasanya
terjadi karena kesalahan kita sendiri. Seperti halnya Simson yang lahir dengan
luar biasa, seorang yang dipilih Allah, tetapi karena kesalahannya sendiri dan
hidup seenaknya sendiri akhirnya hidupnya hancur dan dipermalukan oleh banyak
orang. Simson salah mencari pasangan hidup. Carilah istri yang takut akan Tuhan
dan tidak membiarkan pelitanya padam. Contoh lainnya adalah Gehazi yang serakah
mengambil persembahan dari Naaman dan akhirnya ia kena kusta yang diderita oleh
Naaman. Jangan sampai kita terbawa oleh dunia ini dan terus minta pertolongan
Tuhan untuk setiap kita menjalani hidup kita.
b. Karena orang lain
Seperti halnya
Yusuf yang penuh hikmat dan penuh dengan Roh Allah. Ia menjadi orang
kepercayaan raja dan Allah saat ia hidup. Tetapi sebelum menerima itu semua,
proses yang besar telah Yusuf lewati sebelum ia menjadi orang kepercayaan Tuhan
dan raja. Saudara-saudara Yusuf iri melihat Yusuf dan merancang sebuah rencana
untuk mencelakaan Yusuf. Tetapi saat yusuf tetap kuat dan beriman kepada Allah.
Manusia boleh mereka-rekakan yang jahat buat setiap kita tetapi Allah
mereka-rekakan kebaikan buat setiap kita. Begitu juga halnya dengan Daud yang
dikejar oleh mertuanya tetapi pembelaan Allah terus ada dalam hidup Daud. Terus
miliki hubungan yang baik dengan Allah dan percaya ada Allah di pihak kita.
c. Karena diijinkan oleh Tuhan
Hal ini dialami
oleh Paulus dan Ayub. Mereka dibuat dalam keadaan nol oleh Tuhan dan Tuhan
mengijinkan masalah dan pergumulan datang kepeda mereka. Tetapi Paulus berkata
di dalam penderitaan ia mengalami Allah. Di dalam setiap penderitaan Allah
membuatnya semakin dewasa dalam Tuhan. Apapun yang terjadi teruslah hidup dalam
penguasaan diri.
3.
Menjadi Berkat
Bagi Orang Lain
“Jika kami menderita, hal itu menjadi
penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk
penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita
kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.” 2 Korintus 1:6. Tujuan
dari penderitaan yang kita alami adalah untuk menjadi berkat dan kekuatan bagi
orang lain lewat kesaksian hidup kita. Setiap kita bisa merasakan penderitaan
orang lain saat kita sudah terlebih dahulu merasakan hal itu. “karena kamu juga
turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia
yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami.” 2 Korintus 1:11.
Kita tidak sendiri, banyak orang yang berdoa buat setiap kita. Teruslah
mengucap syukur apapun yang kita alami. Jangkaulah mereka yang belum
terjangkau. Tolonglah mereka yang belum tertolong. Terus belajar memberkati dan
menguatkan orang lain dan hadapi tahun 2014 dengan penuh ucapan syukur.