“Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam
tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan
orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat
kaya. Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak
buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya.” Kejadian 26 : 12 –
14. Dalam hidup ini kita pasti mengalami perubahan dari keadaan satu ke keadaan
yang lain. Dari keadaan yang kurang baik berubah menjadi keadaan yang lebih
baik. Masa-masa dimana kita mengalami perubahan adalah suatu masa yang disebut
masa transisi / peralihan. Dimasa inilah kita sebagai anak-anak Allah harus
memiliki respon yang baik dan benar. Titik dimana kita mengalami perubahan
keadaan inilah yang disebut titik balik pemutar keadaan. Demikian juga seperti
halnya Ishak dalam kejadian 26 : 1 – 14. Ishak mengalami masa kelaparan dan ia
ingin pergi ke Mesir karena pikirnya di Mesir ada harapan. Tetapi saat di
Gerar, Tuhan berfirman kepada Ishak agar ia tidak pergi ke Mesir. Ishak taat
dan di Gerarlah Tuhan mengubah keadaan Ishak.
Gerar
adalah tempat persinggahan Ishak sebelum ia ke Mesir. Gerar adalah tempat transisi yang bisa
menentukan keadaan dan memutar balikan keadaan Ishak. Dan di Gerarlah Ishak
disebut orang yang kaya, kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi amat kaya.
Ishak mengalami titik balik pemutar keadaan. Begitu juga dengan hidup kita
hari-hari ini. Kita pasti akan mengalami hal yang sama seperti yang di alami
Ishak. Allah selalu memelihara dan memperhatikan hidup kita seperti halnya Ia
memelihara dan memperhatikan Ishak. Allah mengubah keadaan hidup Ishak karena
Allah melihat beberapa hal yang dilakukan Ishak saat masa transisi. Hal apakah yang dilihat Allah saat berada
dimasa transisi dan apa yang harus kita lakukan?
1. Adakah KETAATAN atas perintah, hukum dan
ketetapan Allah dalam hidup kita.
“Lalu
TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: "Janganlah pergi ke
Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.” Kejadian 26 : 2.
Apakah kita masih taat pada masa transisi? Belajarlah dari Ishak. Allah melihat
ketaatan Ishak akan FirmanNya. Ishak berharap ada harapan di Mesir dan ia mau
pergi ke Mesir, tetapi saat di Gerar Tuhan melarangnya untuk pergi ke Mesir. Ishak
mengalami dilemma pada saat itu. Tetapi pada Kejadian 26 : 6. “Jadi tinggallah Ishak di Gerar.” Ishak
taat dengan Firman Tuhan. Bagaimanakah hidup kita saat dihadapakan dengan
keadaan seperti ini? Masihkan kita memiliki ketaatan akan Firamn Allah. Taatlah
dengan Firman Tuhan agar kita melihat kemuliaan yang telah Allah sediakan buat
setiap kita.
2. Masih adakah IMAN PERCAYA kita kepada Tuhan
saat masa transisi.
“Tinggallah
di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan
memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan
seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada
Abraham, ayahmu.” Kejadian 26 : 3. Sering kali kita tidak sabaran dan tidak
percaya akan janji Allah. Jadilah seperti Ishak yang terus percaya dengan Allah
saat kelaparan melanda bangsanya. Terus percaya akan janji Allah. Masihkan kita
percaya akan janji-janji Tuhan. Semuanya tergantung sikap hati kita. Kalau kita
percaya janji Tuhan buat setiap kita maka hal itu akan terjadi. Karena janji
Tuhan ya dan amin. Tetapi kalau kita sendiri tidak percaya akan janji Tuhan
maka hal itu juga yang tidak akan terjadi. Iman berbicara tentang percaya tanpa
melihat. “Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Ibrani 11 : 1.
3. Sudah adakah PEMBERESAN dalam hidup kita
dengan sesama kita.
“Tetapi
Abimelekh berkata: "Apakah juga yang telah kauperbuat ini terhadap kami?
Mudah sekali terjadi, salah seorang dari bangsa ini tidur dengan isterimu,
sehingga dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami."
Kejadian 26 : 10. Saat itu Ishak berbohong kepada Abimelekh kerena ia tidak
mengaku kalau Ribka adalah isterinya, ia mengaku kalau Ribka adalah saudaranya.
Belum ada pemberesan yang dilakukan Ishak. Akhirnya Ishak pun melakukan
pemberesan. Begitu juga halnya dengan hidup setiap kita. Sudahkan kita
melakukan pemberesan dengan saudara kita atau dengan orang yang pernah
menyakiti hati kita? Jangan ijinkan amarah, dendam terlalu lama ada di hati
kita. Lakukanlah pemberesan. Sekalipun posisi kita benar tetapi lakukanlah
pemberesan dengan sekitar kita kerena itu akan membuka pintu berkat buat setiap
kita.
4. Sudahkan kita MENABUR di lading Tuhan dalam
setiap keadaan.
“Maka
menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil
seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN.” Kejadian 26 : 12. Sudahkah
kita menabur di ladang Tuhan? Menabur tidak harus dalam keadaan kelimpahan.
Ikutilah teladan Ishak yang berani menabur di saat keadaan kesusahan. Akhirnya
Tuhan memberkati apa yang sudah Ishak lakukan. Ada 2 hal tentang menabur:
a.
Rajin
bekerja / tidak malas.
Setelah Ishak
menabur, Ishak tidak diam saja tetapi ia terus bekerja dean mengolahnya sampai ia
mendapatkan hasilnya. “Sebab, juga waktu
kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika
seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” 2 Tesalonika 3 : 10.
b.
Menabung
/ investasi.
Saat kita menabur
berarti kita sedang melakukan investasi. Investasi adalah hal yang akan kita dapat
di kemudian hari karena apa yang sudah kita lakukan sekarang. Taburlah maka
suatu saat kita akan menuai. Taburlah hal yang baik maka kita akan menuai hal
yang lebih baik. tetapi saat kita menabur hal yang jahat maka kita juga akan
menuai hal yang lebih jahat.
Ringkasan Khotbah
Pdt. Ir. E. Rudiyanto, M.Th
30 Juni 2013